Menparekraf Dorong Pariwisata Domestik

Pesawat Garuda Indonesia. --FOTO Fedrik Tarigan/Jawa Pos

 

Luhut menjelaskan bahwa Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar, perlu diidentifikasi rincian pembentukannya. “Kami juga merumuskan strategi untuk mengurangi nilai CBH tersebut, berdasarkan jenis pesawat dan layanan penerbangan,” ujar Luhut.

 

 

Untuk diketahui beberapa waktu belakangan publik sangat mengeluhkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik. Tingginya harga pesawat itu membuat masyarakat yang melakukan perjalanan jauh memilih alternatif lain. 

 

Di sektor pariwisata, masyarakat memilih liburan atau berwisata ke luar negeri. Sebab, harga tiket tujuan negara-negara tetangga relatif sangat terjangkau. Contohnya penerbangan dari Jakarta ke Malaysia dengan Jakarta ke Padang atau penerbangan Padang ke Malaysia.

 

 

Masyarakat Padang lebih memilih menghabiskan masa liburan sekolah ke Malaysia ketimbang pergi ke Pulau Jawa yang harus ditempuh dengan pesawat dengan pendaratan Jakarta. Ke Malaysia dari Padang tiket pesawatnya bisa didapatkan dengan harga Rp400 ribu. Ke Jakarta malah tidak bisa didapatkan harga di bawah Rp1 juta. 

 

Pengamat Pariwisata dari Universitas Dharma Andalas Padang Eka Mariyanti mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan khusus terkait harga tiket pesawat. "Jika tiket pesawat dibiarkan mahal, pariwisata lokal ada potensi matisuri," tandasnya. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan