Bayi Malang, Dibuang Orang Tua dalam Kardus di Pos Ronda

Reporter: Tim Redaksi |

Editor: Syaiful Mahrum |

Selasa , 09 Jul 2024 - 19:51

BAYI MALANG: Warga Pekon Pampangan, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat, temukan bayi malang, Selasa (9/7) sekitar pukul 04.30 WIB.--FOTO DOK. POLSEK SEKINCAU

Sementara Polsek Sekincau terus menyelidiki kasus penemuan bayi laki-laki dalam kardus di pos ronda di Pekon Pampangan ini.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi sudah mengantongi petunjuk terkait pelaku pembuang bayi tersebut.

Kapolsek Sekincau AKP Sahril Paison mengatakan, menurut informasi yang diterima, orang tua bayi tersebut melakukan proses persalinan dibantu tenaga kesehatan dari Kecamatan Pagardewa.

''Informasi terbaru yang kita dapat. Dalam persalinan bayi yang ditinggalkan itu dibantu tenaga kesehatan dari Pagardewa. Namun, tenaga kesehatan ini tidak mengetahui identitas dari orang tua bayi," ujar Sahril.

Untuk memastikan informasi tersebut, pihak Polsek Sekincau bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lambar terus mengumpulkan data dan petunjuk guna memburu siapa orang tua yang tega membuang bayi tersebut.

"Kita masih melakukan berbagai rangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus ini," tegas Sahril. (rnn)

bayi malang, dibuang orang tua dalam kardus di pos ronda                            lambar - tangisan seorang bayi terdengar dari sebuah pos ronda di pemangku vi tegalrejo, pekon pampangan, kecamatan sekincau, lampung barat, selasa (9/7) sekitar pukul 04.30 wib. tangisan bayi ini didengar sukirman yang rumahnya hanya sekitar 100 meter dari pos ronda.
 
sukirman yang baru pulang ronda menghubungi purwanto. sukirman dan purwanto bergegas ke pos ronda kembali. alangkah terkejutnya sukirman dan purwanto melihat seorang bayi laki-laki dalam kardus diletakkan di dalam pos ronda. sukirman dan purwanto memberi tahu warga lainnya. setelah warga berkumpul, langsung menghubungi bhabinkamtibmas. bayi malang ini pun bawa pulang ke rumah sukirman.
 
kepala pemangku vi tegalrejo zulkarnain mengatakan, bayi yang ditemukan sukirman dan purwanto berusia sekitar tiga atau lima hari. ''bayi mengenakan popok dan pakaian lengkap serta lilit kain. berat bayi 3 kg, panjang 48 cm, dan ari-ari belum lepas," katanya. 
 
bayi malang, kata zulkarnain, dibawa ke rumah sukirman. "selanjutnya bayi malang dibawa ke puskesmas," ungkapnya.
 
sementara kabid rehabilitasi sosial dissos lambar fathan menyampaikan jik telah menerima informasi terkait penemuan bayi tersebut dan telah melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas.
 
fathan menegaskan nantinya bayi akan dirawat di rsud alimuddin umar (rsuau) liwa. ''hal itu dilakukan karena di lambar belum memiliki panti penampungan anak. kita akan berkoordinasi dengan dissos lampung," katanya
 
sedangkan perihal banyaknya masyarakat yang menyatakan siap mengadopsi bayi malang tersebut, fathan menyatakan boleh saja namun ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi atau melalui proses administrasi kelengkapan persyaratan yang berlaku melalui tes psikologi. ''kemudian terkait kondisi kemampuan keluarga yang akan mengadopsi," ungkapnya.
 
sementara polsek sekincau terus menyelidiki kasus penemuan bayi laki-laki dalam kardus di pos ronda di pekon pampangan ini.
 
berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi sudah mengantongi petunjuk terkait pelaku pembuang bayi tersebut.
 
kapolsek sekincau akp sahril paison mengatakan, menurut informasi yang diterima, orang tua bayi tersebut melakukan proses persalinan dibantu tenaga kesehatan dari kecamatan pagardewa.
 
''informasi terbaru yang kita dapat. dalam persalinan bayi yang ditinggalkan itu dibantu tenaga kesehatan dari pagardewa. namun, tenaga kesehatan ini tidak mengetahui identitas dari orang tua bayi," ujar sahril.
 
untuk memastikan informasi tersebut, pihak polsek sekincau bersama unit perlindungan perempuan dan anak (ppa) polres lambar terus mengumpulkan data dan petunjuk guna memburu siapa orang tua yang tega membuang bayi tersebut.
 
"kita masih melakukan berbagai rangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus ini," tegas sahril. (rnn)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung 10 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan