Lebih Efisien! Petani di Mesuji Lampung Pakai Drone Siram Pupuk di Sawahnya, 1 Hektare Hanya 11 Menit
Siti Minisatun saat menerbangkan drone miliknya. -Foto IST -
MESUJI - Sebagai upaya peningkatan produktivitas pangan khususnya tanaman padi, petani di Kabupaten Mesuji, Lampung semakin melek teknologi dan memanfaatkannya di sektor pertanian.
Salah satunya di Desa Tanjungmas Makmur Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji. Ada petani yang memanfaatkan teknologi drone untuk meningkatan kualitas pertanian.
Pemanfaatan teknologi tanpa awak itu diterapkan petani untuk menyemprotkan pestisida dan nutrisi bagi tanaman padi.
Dalam kurun waktu 11 menit, drone mampu menyiram pupuk dan pestisida untuk sawah seluas 1 hektare.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu petani di Desa Tanjungmas Makmur, Kecamatan Mesuji Timur Siti Minisatun kepada Radar Lampung.
Menurut Siti penggunaan drone untuk meyiram pestisida dan pupuk ini pun dinilai lebih efisien dan menghemat waktu jika dibanding dengan penyiraman secara manual.
"Kalau menggunakan tenaga manual bisa sampai sehari. Kalau pakai drone cuma 11 menit. Tidak hanya itu dengan menggunakan drone penyemprotan yang dilakukan bisa lebih merata ke seluruh tanaman padi," kata Siti Minisatun.
Menurut dia, dalam proses penggunaan penyemprotan menggunakan drone selain lebih efisien. juga aman saat dioperasikan, Salah satunya, bahan kimia tidak akan mengenai kulit.
Dia mengungkapkan, saat menggunakan cara lama atau manual bisa menghabiskan biaya penyemprotan kurang lebih Rp 200 ribu dalam satu hektarenya.
Sedangkan biaya operasional saat menggunakan teknologi drone hanya Rp 100 - 150 ribu itu sudah paling mahal.
Kedepan dirinya akan menyewakan jasa semprot drone ini ke petani dengan biaya Rp 100 ribu sampai 150 ribu per hektarnya.
Terlebih saat ini akan sulit untuk mencari tenaga penyemprot yang dilakukan secara manual. "Untuk alternatifnya, ya kita pakai drone ini," papar Siti Minisatun
Sementara dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Mesuji Pariaman mengaku, dengan adanya teknologi drone di kalangan petani justru berdampak positif yang sangat baik.
Yang mana mereka bisa melakukan penyemprotan pestisida dan pemupukan dengan cepat. Sehingga tidak secara manual lagi.