Fakultas Sains Itera Berkolaborasi dengan BRIN

Untuk penguatan keantariksaan nasional, Fakultas Sains Itera berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI. -FOTO ITERA-

BANDARLAMPUNG - Dalam rangka menggali potensi keantariksaan nasional, Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) siap berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI.

Kolaborasi ini ditandai dengan kedatangan Deputi Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi dan Inovasi BRIN ke Fakultas Sains Itera belum lama ini. Kehadirannya guna mengukuhkan rencana kerja sama dengan Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Fakultas Sains Itera.

Kegiatan tersebut dihadiri Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning P. Permanasari, M.Si, didampingi Wakil Dekan Fakultas Sains Bidang Keuangan dan Umum apt. Dirga, S.Farm., M.Sc.; serta Koordinator Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan Dr. Deni Okta Lestari, S.Si. 

BACA JUGA:Demokrat Pringsewu Akan Undang Bacalon Pasca Tahapan Survei

Sementara itu dari tim BRIN yang hadir yaitu Direktur Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi dan Inovasi Dr. Ir. Dudi Iskandar M.For.Sc., lalu Koordinator Pelaksanaan Fungsi Evaluasi Kebijakan dan Program Keantariksaan Adhi Pratomo S.Sos, M.I.Kom.; Analis Kebijakan Ahli Utama Ir. Yulianti Erowati, M.Si.; Peneliti Ahli Pertama Ahmad Zaki S.Kom., M.T., dan Analis Kebijakan Ahli Pertama Desi Triwahyuni S.I.A.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Sains Itera, Dr. Ikah Ning P. Permanasari, M.Si., menyampaikan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem keantariksaan yang berkelanjutan.

Di bagian lain, Direktur Evaluasi Kebijakan, Riset, Teknologi dan Inovasi Dr. Ir. Dudi Iskandar M.For.Sc., menjelaskan, latar belakang dan tujuan kunjungan mereka adalah untuk merumuskan kebijakan nasional mengenai keantariksaan. 

BACA JUGA:Khusus untuk pegawai, IIB Darmajaya Kembali Buka Jalur RPL S-1 dan S-2

"Diskusi utama dalam acara ini mencakup pembangunan ekosistem keantariksaan nasional yang berkelanjutan secara ekonomi, penanganan benda jatuh antariksa, serta masalah-masalah regulasi yang belum terselesaikan," jelasnya melalui keterangan tertulis, Senin, 24 Juni 2024.

Ahmad Zaki selaku perwakilan BRIN menambahkan, ada sejumlah topik penting yaitu dengan mengevaluasi implementasi kebijakan penyelenggaraan sains antariksa nasional. Sambil memantau peningkatan kesadaran masyarakat tentang space situational awareness dan masalah sampah antariksa. 

Ahmad Zaki menyatakan, sangat penting membangun kemampuan nasional untuk mendeteksi benda jatuh dari luar angkasa. Lalu, dengan menyoroti beberapa isu yang akan menjadi fokus diskusi, termasuk kesiapan Observatorium Nasional dalam mendukung kebutuhan space situational awareness dan potensi kolaborasi antara BRIN dan perguruan tinggi dalam kegiatan sains Antariksa. 

Lalu persiapan yang diperlukan untuk eksplorasi luar angkasa, kesiapan nasional menghadapi meningkatnya jumlah sampah Antariksa dan kebijakan internasional yang mendesak.

Pada momen tersebut, Dosen Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Dr. Robiatul Muztaba memaparkan materi seputar Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera yang merupakan gabungan ilmu Astronomi dan Sains Atmosfer. 

Dr. Robiatul sempat pula memperkenalkan instrumen-instrumen observasi yang dimiliki oleh Itera seperti Teleskop OZT-ALTS, Teleskop Radio Itera (TERI), Itera Robotic Telescope V2.5, All-Sky Camera, dan Ultra Compact Itera Robotic Telescope (UTOPIA). 

Tag
Share