RAHMAT MIRZANI

Lagi, DBD Renggut Nyawa Warga Tulangbawang

Ilustrasi nyamuk penyebab DBD. -FOTO PIXABAY-

MENGGALA – Demam berdarah dengue (DBD) masih mengkhawatirkan. Penyakit ini diduga merenggut nyawa Siti Saiyah (37), warga Kampung Tunggalwarga, Kecamatan Banjaragung, Tulangbawang (Tuba). 

Siti meninggal dunia di Rumah Sakit Griya Medika pada Jumat (21/6). Korban diduga meninggal akibat terjangkit DBD. 

Salah satu keluarga korban, Muharol (40) mengatakan, sebelum meninggal dunia di RS Griya Medika, korban sempat mendapat perawatan di Puskesmas Tulang Bawang I.

BACA JUGA:Pemekaran Tiga Daerah di Lampung, Samsudin: Kita Tunggu saja Hasilnya!

Namun karena kondisi korban yang terus menurun, keluarga lalu meminta korban dirujuk ke rumah sakit. Korban akhirnya dibawa ke RS Griya Medika. Sayang, hanya selang beberapa jam kemudian, korban meninggal dunia.

"Iya mas, keluarga kami meninggal karena demam berdarah," katanya, Minggu 23 Juni 2024.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hasil pemeriksaan laboratorium korban terdiagnosa demam berdarah. Diketahui, hasil pemeriksaan trombosit korban turun menjadi 90 ribu dari seharusnya dikisaran 150 hingga 450 ribu.

BACA JUGA:PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Se-Kawasan Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Akibat peristiwa ini, masyarakat berharap pemerintah daerah khususnya Dinas Kesehatan dapat segera turun tangan dan melakukan tindakan pencegahan agar tidak semakin banyak warga yang terjangkit DBD.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah warga Tulang Bawang meninggal dunia akibat terkena penyakit DBD pada April 2024 lalu. Warga Tulang Bawang yang meninggal tersebut yakni Azalea Alika (9), warga Kampung Penawar Jaya, Kecamatan Banjar Margo. 

Hardi (52) orang tua almarhumah mengatakan, putri kecilnya meninggal dunia setelah terjangkit DBD. Sebelum meninggal, bocah yang baru berusia 9 tahun tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Orang tua korban menerangkan, sebelum meninggal dunia putrinya sempat sakit panas selama lima hari. Sebelum dibawa ke rumah sakit, korban sempat dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan. 

"Jadi setelah kelihatan sehat kami bawa pulang. Tapi paginya di bagian lengan kanan ada bintik-bintik merah, karena panik langsung kami bawa ke RS Mutiara Bunda," katanya. 

Sempat mendapatkan perawatan di RS Mutiara Bunda, akan tetapi Tuhan berkehendak lain Azalea meninggal dunia. Akibat peristiwa tersebut pihak fasilitas pelayanan kesehatan setempat langsung melakukan fogging di sekitar kediaman korban. (nal/c1/fik)

Tag
Share