Pesawaran Siap Dukung Program Ketahanan Pangan Kemenhan RI

TANAM PERDANA: Kementerian Pertahanan RI melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Pesawaran, tepatnya di Desa Kutoarjo, Kecamatan Gedongtataan, Kamis (20/6). --FOTO SYAIFUL MAHRUM

PESAWARAN - Kementerian Pertahanan RI melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Pesawaran, tepatnya di Desa Kutoarjo, Kecamatan Gedongtataan, Kamis (20/6). Kunjungan kerja ini dalam rangka Tanam Perdana Dem-Area Padi untuk Mewujudkan Kabupaten Pesawaran Menjadi Lumbung Pangan Nasional di Provinsi Lampung.
 
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyatakan kesiapannya menerima dan mendukung segala kebijakan dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
 
“Petani kami tidak kurang lahan dan SDM. Selama harga gabah dan pupuk mudah didapat, mau tanam 10 kali setahun kami siap. Kelompok Wanita Tani (KWT) juga siap berpartisipasi dalam program makan siang gratis presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto,” ucap Dendi.
 
Dendi menyatakan hampir 50% dari luas Kabupaten Pesawaran merupakan potensi pertanian yang menjadi salah satu sektor strategis yang berperan penting dalam menunjang  perekonomian di Bumi Andan Jejama.
 
“Sub sektor tanaman pangan merupakan skala strategis yang masih menjadi unggulan dan dikembangkan oleh masyarakat melalui binaan dari Dinas Pertanian, khususnya dalam menunjang ketahanan pangan masyarakat  dan pencapaian swasembada pangan di Bumi Andan Jejama,” ungkap Dendi.
 
Selain bertumpu pada program sub sektor tanaman pangan, lanjut Dendi, Pesawaran juga sangat potensial dalam  pengembangan komoditas hortikultura seperti cabai, bawang, dan buah-buahan. ''Terdapat juga komoditas perkebunan seperti kakao dan  komoditas ternak yang tersebar di seluruh kecamatan. 
 
Tantangan pembangunan pertanian saat ini, kata Dendi, tidak hanya sebatas pada tingginya alih fungsi lahan, namun isu  perubahan iklim ataupun kelangkaan sarana produksi seperti pupuk. ''Namun, pembangunan pertanian saat ini  dihadapkan pada tantangan perdagangan bebas yang  menuntut standar kualitas produksi yang tinggi dibarengi dengan kualitas SDM pertanian yang mumpuni," katanya.
 
Pesawaran, kata Dendi, siap jadi lumbung pangan nasional. ''Pesawaran selalu jadi percontohan. Pesawaran siap dukung dan menjalankan program ketahanan pangan Kemenhan RI. Banyak lahan pertanian alih fungsi. Tentunya, mami berharap bantuan lebih banyak lagi turun ke Pesawaran," harapnya.
 
Sementara Deputi Pengelolaan Pangan Kemenhan RI Mayjen TNI (Pur.) Yos Triyoso mengatakan, program ketahanan pangan yang digagas presiden terpilih akan dilaksanakan sehingga pihaknya berkeliling ke seluruh tempat yang dianggap dapat mendukung program presiden terpilih.  
 
Yos Triyoso menjelaskan bahwa kebutuhan pangan penduduk di seluruh wilayah harus diantisipasi bersama. ''Kita ketahui bahwa jumlah lahan yang sudah ditanami hanya 7,4 juta hektare dengan lahan yang tidak merata. Kita harus menambah luas wilayah tanam sekitar 5 juta hektare yang harus terealisasi 5 tahun ke depan ini,” ujarnya. 
 
Yos Triyoso berharap semua pemenuhan kebutuhan ketahanan pangan harus non-impor. ''Kita harus mengubah paradigma, yaitu semua kebutuhan harus non-impor. Kertas impor semakin tebal di Kementerian Pertanian dan Perdagangan. Kalau bisa kertas impor menipis. Kalau bisa nol impor. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi? Semua itu agar kita bisa tercukupi dan petani kita sejahtera. Semoga ini menjadi titik awal untuk kemajuan bangsa dan negara,” ungkapnya. 
 
Yos Triyoso juga menyatakan, program ketahanan pangan penting. ''Hampir seluruh penduduk butuh kebutuhan pangan. Di Kalimantan kegiatan pertanian mahal. Kalimantan harus di-support dari provinsi lain," katanya.
 
Dalam kunjungan ini diserahkan bantuan pompanisasi kepada kelompok tani. Hadir dalam kegiatan ini Ketua Komite Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Thomas Azis Riska, dosen Fakultas Pertanian Unila Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., Kapolres Pesawaran, perwakilan Korem 043 Gatam, perwakilan Danlanal, dll. (*)
 
 
 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan