RAHMAT MIRZANI

BI Terus Dorong Pengembangan Sektor Pariwisata untuk Pertumbuhan Ekonomi Kuat dan Berkelanjutan

FOTO BERSAMA: Foto bersama dalam agenda pembukaan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Lampung Triwulan I 2024 di Hotel Grand Mercure, Kamis (20/6).-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA/ RADAR LAMPUNG-

BACA JUGA:Luput dari Perhatian, Anak Petambak Dipasena Tulangbawang Tenggelam di Kanal

Lanjut Junanto Herdiawan, dalam rangka mendukung eksplorasi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Lampung, Bank Indonesia memandang Lampung memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tercermin dari jumlah wisatawan nusantara (wisnus) di Lampung yang mencapai 10 juta di tahun 2023, dimana capaian tersebut merupakan yang terbesar ketiga di wilayah Sumatera. Disamping itu, potensi sektor pariwisata sebagai pengungkit perekonomian Lampung untuk tumbuh lebih tinggi juga didukung oleh backward linkage yang cukup tinggi dan dampak penggandanya yang cukup besar terhadap PDRB. 

BACA JUGA:Stok Darah Makin Menipis, PMI Lampung Ajak Warga Donor

Namun demikian, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan optimal mengingat masih rendahnya kontribusi sektor ini terhadap perekonomian Lam­pung secara keseluruhan, salah satunya dapat dilihat dari share LU Akomodasi Makan dan Minum yang hanya mencapai 1,66 persen terhadap PDRB di triwulan I 2024. 

Sementara, Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, pengelolaan sektor pariwisata yang baik juga mendukung kemandirian fiskal untuk pembangunan daerah. Kata Fahrizal Darminto, berdasarkan data Kemendagri dan Kemenkeu, hanya ada tiga kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki PAD lebih besar dibandingkan dana transfer. Ketiganya adalah daerah dengan pengelolaan pariwisata yang baik. 

Menurut Jacky Mussry sebagai salah satu narasumber, Keragaman atraksi pariwisata Lampung merupakan suatu aset yang harus dikelola dengan baik dan profesional. “Sebuah aset hanya akan menjadi potensi jika tidak dioptimalkan, di-leverage, bahkan bisa menjadi beban biaya. Pemerintah Provinsi Lam­pung perlu mem­buat dedi­cated team untuk mengelola berbagai atraksi pariwisata berdasarkan prinsip-prinsip product management,” ujarnya. (pip)

Tag
Share