RAHMAT MIRZANI

Distan Belum Temukan Penyakit Hewan Kurban

PASTIKAN SEHAT: Petugas Dinas Pertanian besama Dinas Ketahanan Pangan Bandarlampung saat memeriksa kesehatan hewan kurban.--FOTO MELIDA ROHLITA

BANDARLAMPUNG - Dinas Pertanian (Distan) besama Dinas Ketahanan Pangan Bandarlampung melakukan pengawasan sekaligus pemeriksaan terhadap hewan kurban di Rumah Aqiqah dan Qurban Prima, Jl. Purnawirawan, Kelurahan Gunungterang, Kecamatan Langkapura, Senin (10/6).

Kepala Distan Bandarlampung Erwin mengatakan berdasarkan perintah wali kota, pihaknya turun ke lapangan untuk memeriksa hewan kurban di 20 kecamatan yang ada.

"Jadi, kami memastikan semua hewan kurban yang ada di Kota Bandarlampung aman, sehat, utuh, dan halal. Benar-benar bisa dikonsumsi dengan aman. Sekarang, kita turunkan semua tim di 20 kecamatan untuk mendatanya. Baik itu lapak maupun rumah pemotongan seperti ini," kata Erwin.

Menurut Erwin, ciri hewan kurban yang sehat dan aman dikonsumsi terdiri atas kecukupan usia dari kambing dan sapi. "Untuk kambing minimal satu tahun dan sapi minimal dua tahun. Melihat hewan kurban sehat, tidak murung, bulunya mengkilap, dan tentunya harus aktif," ujarnya.

Menurut Erwin, hingga kini pihaknya belum menemukan temuan penyakit yang menyertai hewan kurban, seperti mulut, kaki, hingga lato-lato.

’’Sampai sekarang belum ada ya. Tahun lalu ada lato-lato atau PMK. Kalau ada, kita akan beri resep untuk diobati. Kalau kondisinya tidak memungkinkan, harus kita karantina dahulu," ungkap Erwin.

Sejauh ini, kata Erwin, kebutuhan akan daging kurban di Kota Bandarlampung terbilang cukup. ’’Hal itu dikarenakan pasokannya disokong oleh kabupaten-kabupaten lainnya. Kalau melihat tahun lalu kebutuhan hewan itu ada 5.500 hewan kurban. Terdiri atas 3.500 kambing dan sisanya sapi. Alhamdulillah, untuk Bandarlampung aman karena kita banyak disuplai oleh kabupaten penyangga seperti Lampung Selatan, Pesawaran, dan lainnya," katanya.

Erwin menyebut, pemeriksaan di lapak dan di masjid akan terus dilakukan pihaknya hingga H-1 menjelang Idul Adha 1445H pada 17 Juni 2024.

Sementara pemilik Rumah Aqiqah dan Qurban Prima, Khairullah D. Santoso, mengatakan bahwa terdapat recovery pada sejumlah hewan kurban."Karena kami hitungannya minus tahun lalu karena penyakit PMK dan lato-lato. Mudah-mudahan tahun ini bisa mendapatkan penjualan yang bagus karena me-recovery kasus tahun lalu. Permintaan kurban tahun ini kebetulan masih dapat momentum ritme peningkatan per hari ini di angka 30 persen," ujarnya.

Harga yang dijual pun, kata Khairullah, beragam mulai dari hewan kurban kambing Rp2,2 juta-Rp7 juta bergantung jenis. ’’Kemudian sapi berbagai jenis mulai dari harga Rp28 juta untuk limosin dan Rp35 juta untuk sapi brahma,’’ ungkapnya. (*)

 

Tag
Share