RAHMAT MIRZANI

Listrik Padam Dua Hari di Lampung, Okupansi Hotel Meningkat

Ilustrasi Pemadaman Listrik. -FOTO RIZKY PANCHANOV/RADAR LAMPUNG-

BANDARLAMPUNG – Padamnya listrik total atau blackout bersama dengan terganggunya akses internet sempat terjadi di Lampung, pada Selasa 4 Juni hingga Rabu 5 Juni 2024.

Pemadaman listrik yang terjadi di Lampung akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat di Sumatera Selatan. Berdampak kepada provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Pemadaman listrik merata ini berdampak besar bagi aktivitas masyarakat dan perekonomian di Lampung.

Namun, sektor perhotelan mengalami dampak positif  saat blackout dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel atau okupansi selama dua malam. Sebab, banyak masyarakat yang  memiliki mengungsi ke hotel, karena lampu tetap hidup dan layanan internet tetap ada. Salah satunya yang dialami Sheraton Lampung Hotel.

Marketing Communication Executive Sheraton Lampung Hotel, Reza Afif membenarkan ada kenaikan hunian terhitung sejak Selasa 4 Juni 2024.

"Ya betul, ada kenaikan hunian terhitung sejak hari Selasa 4 Juni dan kami juga full booked pada Rabu 5 Juni kemarin," ungkap Reza Afif saat dihubungi Radar Lampung, Kamis 6 Juni 2024.

Kata Reza Afif, peningkatan hunian kamar hotel selama dua hari tersebut meningkat 9,82 persen dibandingkan hari-hari biasa.

Kenaikan tingkat hunian ini, disampaikan Reza Afif dibarengi dengan kenaikan harga kamar. "Tentu harga mengalami kenaikan karena sesuai kebaikan okupansi," ucapnya.

Lanjut Reza Afif, kenaikan harga naik 11 persen dikarenakan occupancy hotel pada hari tersebut memang telah tinggi.

"Kenaikan (harga, red) 11 persen, karena okupansi hotel pada hari kemarin memang sudah tinggi, yaitu di angka 89 persen," ungkapnya.

Pada Kamis 6 Juni 2024 occupancy hotel Sheraton Lampung  berada di angka 33,64 persen setelah beberapa daerah di Lampung listriknya telah normal.

"Untuk hari ini okupansi kami di angka 33,64 persen karena memang beberapa daerah di Lampung sudah berangsur normal kembali ya listriknya," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemadaman listrik (blackout) oleh PLN dalam dua hari terakhir (4–5/6) di Provinsi Lampung hampir selama 40 jam. Meskipun pada beberapa wilayah ada yang sempat hidup, tetapi beberapa jam kemudian mati lagi.

Dalam dua hari terakhir (4–5/6) pemadaman listrik oleh PLN merata di wilayah Lampung ini pun betul-betul membuat perekonomian lumpuh. Tidak terkecuali dengan layanan publik pemerintah seperti kependudukan dan kesehatan.

Seperti disampaikan Wakil Ketua Umum (WKU) Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung Romi Junanto Utama.

Tag
Share