KSAD: Pentingnya Kebersamaan dengan Masyarakat Pertahankan NKRI
Editor: Syaiful Mahrum
|
Rabu , 05 Jun 2024 - 19:17
RESMIKAN MONUMEN PERJUANGAN CPM: KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak saat kunjungan ke Pringsewu.--FOTO AGUS SUWIGNYO
PRINGSEWU - KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak mengingatkan kembali akan pentingnya kebersamaan dengan masyarakat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini dikatakan KSAD saat bakti sosial dirangkai peresmian Tugu Gajah Mada atau Monumen Perjuangan Corps Polisi Militer (CPM) di Pekon Panggungrejo, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Rabu (5/6).
"Saya kadang-kadang berpikir bagaimana sesepuh kita dari tahun 50-40-an sudah berpikir bahwa kita hampir tidak mungkin membuat pertahanan-pertahanan sistem perbatasan," kata Maruli.
Hal ini, lanjut Maruli, karena luasnya Indonesia, kepulauan yang sangat banyak, dan lain sebagainya. ''Maka pada saat itu senior kita sudah memutuskan untuk mempunyai konsep pertahanan rakyat semesta. Konsep itu masih berlaku sampai sekarang dan mungkin ke depan," ungkap Maruli.
Di hadapan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Kapolda Irjen Helmy Santika, Forkopimda, Sekkab Pringsewu Heri Iswahyudi, Ketua DPRD Suherman, dan Wakil Ketua DPRD Maulana Lahuddin, Maruli mengatakan Indonesia sudah mempunyai konsep tersebut dari awal.
''Kita yakin tidak akan pernah bisa dikuasai," ungkap Maruli.
Menyinggung tugu peringatan yang diresmikan, kata Maruli, sangat penting. "Jadi monumen-monumen ini sangat penting untuk mengingatkan bahwa kita harus berjuang dengan masyarakat," tegas jenderal bintang empat ini.
Pada kesempatan tersebut, pria yang pernah bercita-cita menjadi Danpuspom AD itu juga mengingatkan jajarannya. Didampingi Pangdam Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, Danpuspom-AD Mayjen TNI Eka Wijaya Permana, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, dan Danrem 043 Garuda Hitam Brigjen Rikas Hidayatulloh, Maruli juga menitip pesan.
"Secara internal, kita harus ingatkan bahwa seluruh di Angkatan Darat ini punya kewajiban untuk siap mempertahankan negara dan bangsa kita. Untuk berjuang bersama masyarakat," pesan Maruli.
Secara eksternal, kata Maruli, masyarakat juga harus menyadari bahwa tidak bisa mempertahankan negara dan bangsa ini tanpa dukungan institusi lainnya.
Sementara Danpuspom AD Mayjen TNI Eka Wijaya Permana mengatakan bahwa dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-78 Polisi Militer TNI Angkatan Darat, Puspom AD telah melaksanakan beberapa kegiatan. Di antaranya memprakarsai renovasi pembangunan monumen perjuangan. Termasuk bakti sosial dengan pembagian sembako.
"Pembagian sembako dari Bapak KSAD sebanyak 500 paket untuk 5 pekon. Di antaranya Pekon Panggungrejo, Pekon Panggungrejo Utara, Pekon Sukoharjo 2, Pekon Pandansari, dan Pekon Pandansari Selatan," terang Eka Wijaya.
Kemudian, kata Eka Wijaya, mengadakan karya bakti berupa pembangunan sumur bor dan renovasi pembangunan tiga tempat ibadah. ''Yakni Gereja Kerasulan baru, Musala Miftahul Huda, dan Pura Astawa Yoga," ujarnya.
Eka Wijaya menceritakan sejarah singkat Monumen Gajah Mada tersebut. Di mana monumen Perjuangan CPM pada 1987 telah dibangun secara swadaya oleh mantan pejuang prajurit CPM dan Laskar Rakyat. Bersama masyarakat sekitar secara gotong-royong membangunnya. Kemudian diresmikan oleh Gubernur Lampung Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Pujono Pranyoto pada 19 Juli 1988.
''Adapun tujuan pembangunan monumen adalah mengenang perjuangan CPM Kompi C Batalyon tersebut dan Laskar Rakyat yang dulu bermarkas di Pekon Panggungrejo dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah yang dipimpin oleh Komandan CPM Lettu Suratno," ungkap Eka Wijaya. (*)