PRL Gratis untuk Lansia dan Anak-Anak
BAHAS PERSIAPAN PRL: Sekprov Lampung Fahrizal Darminto bersama jajaran pemprov dan event organizer Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 di ruang kerjanya, Rabu (15/5).-FOTO PRIMA I.P./RLMG-
BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memberikan kebijakan masuk ke arena Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 gratis. Meskipun tidak untuk semua pengunjung dan hanya bagi yang memenuhi kriteria tertentu seperti lansia dan anak-anak.
Hal tersebut disampaikan Sekprov Lampung Fahrizal Darminto saat rapat bersama jajaran pemprov dan event organizer (EO) PRL di ruang kerjanya, Rabu (15/5). Jelasnya, PRL memiliki paket kegiatan cukup lengkap. Mulai misi memajukan UMKM, misi memajukan ekonomi daerah, dan lainnya.
’’Di dalamnya juga ada konten edukasi kepada publik. Stan-stan melakukan diskusi, ada kuis, talkshow ke masyarakat, dan lainnya di dalamnya," ujar Fahrizal.
Namun kemungkinan, lanjut dia, selama ini kegiatan-kegiatan di dalam PRL tidak terpublikasi dengan baik. ’’Selama ini cuma tahunya hiburan. Padahal di dalamnya (PRL, Red) lengkap. Hiburan ini kita pesan ke EO agar menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Jangan terlalu heboh dan mengganggu kamtibmas," ungkapnya.
Pihaknya juga, kata Fahrizal, meminta EO untuk koordinasi secara intensif dengan pihak berwajib guna bersama-sama menjaga ketertiban. ’’Sehingga, semua kegiatan yang ada di dalamnya seperti pameran pembangunan dan promosi-promosi ekonomi bisa berjalan," ucapnya.
Lanjut Fahrizal, pada pelaksanaan PRL 2024, Pemprov Lampung telah menunjuk badan usaha untuk melaksanakan PRL. ’’Kita tidak ada satu sen pun, tidak ada dana dari APBD di situ (PRL, Red). Jadi murni kita delegasikan kepada EO untuk melaksanakannya. Dengan tujuan misi-misi tadi tercapai," tuturnya.
Fahrizal juga menyinggung terkait pemikiran dari masyarakat yang meminta pameran pembangunan di PRL gratis. Untuk sementara, menurut dia, Pemprov Lampung belum bisa menyubsidi agar biaya masuk PRL gratis.
Hal tersebut dikarenakan EO dalam melaksanakan PRL tersebut memerlukan modal untuk operasional, retribusi sewa kawasan, dan lainnya. ’’Ini hajat kita bersama. Masyarakat juga masih bisa mendapat kesempatan dan manfaat dengan tarif yang masih sesuai untuk masyarakat kita," terangnya.
’’Memang ada malam-malam tertentu yang ada artis. Jadi, masyarakat yang ingin mengakses informasi pembangunan dan lainnya bisa memiliki malam-malam atau hari-hari yang tarifnya, tarif dasar," sambungnya.
Untuk tarif dasarnya, kata Fahrizal, sebesar Rp15 ribu. Sedangkan untuk malam yang ada artisnya ada penambahan.
’’Itu bagi yang berminat saja (malam artis, Red). Kalau yang tidak, enggak usah. Jadi ada pilihan untuk masuk situ. Jangan dicampur aduk," tuturnya.
Peningkatan tarif saat ada artis ibu kota dijelaskannya sebagai salah satu cara untuk mengendalikan pengunjung agar tidak membeludak. Tetapi, menurut Fahrizal, untuk masyarakat dengan kriteria tertentu lansia di atas 60 tahun dengan menunjukkan E-KTP yang berlaku untuk satu kali kunjungan dan anak-anak di bawah tinggi badan satu meter gratis.
’’Jadi ini harus disebarkan secara luas kepada masyarakat. Juga, saya minta informasi lengkap ini terpublikasi," ungkapnya.
Tentang parkir dan sebagainya, imbuh Fahrizal, EO tidak mengelola parkir. Diketahui bersama masih banyak masyarakat sekitar yang mengelola parkir.