Tekan Stunting, Maksimalkan Posyandu Terintegrasi
FOTO ILUSTRASI -DIMAS PRADIPTA/JAWAPOS.COM--
PRINGSEWU - Posyandu terintegrasi menjadi salah satu jurus andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu menekan angka stunting di kabupaten setempat. Posyandu merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Menurut Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pringsewu Heri Iswahyudi, penurunan stunting di kabupaten setempat dari tahun ke tahun sangat signifikan. Berdasar data SSGI, jumlah balita stunting pada 2021 yaitu 19 persen, lalu pada 2022 turun menjadi 16,2 persen, dan pada 2023 turun lagi menjadi 15,8 persen.
Heri menjelaskan, jumlah posyandu di Kabupaten Pringsewu pada 2024 mencapai 403 unit dengan 3.842 kader. “Jumlah yang cukup besar ini merupakan potensi bidang kesehatan untuk menjangkau 433.624 jiwa penduduk Pringsewu dengan upaya promotif dan preventif, serta mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Masuk Kloter 62, CJH Pesbar Berangkat 7 Juni
Posyandu ini, kata Heri, diarahkan untuk menyediakan layanan berstandar bagi masyarakat berbasis siklus hidup, mulai dari ibu hamil, bayi dan balita, anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa serta lansia.
“Pelayanan di posyandu diberikan secara terintegrasi untuk meningkatkan kualitas layanan sosial dasar kepada masyarakat, serta untuk menata dan mengintegrasikan pos kesehatan yang bersifat pragmatik, dengan mendapat pembinaan sistematis dari Puskesmas dan Pustu serta kelompok kerja operasional posyandu di wilayah kerjanya,” beber Heri Iswahyudi di depan 42 peserta Sosialisasi Program Kelompok Kerja Operasional Posyandu melalui Posyandu Integrasi Layanan Primer melayani seluruh Siklus Hidup di Urbanstyle Azana Pringsewu, Senin 13 Mei 2024.
Kegiatan itu turut dihadiri, Kadis Kesehatan Kabupaten Pringsewu Purhadi, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Iskandar Muda dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Kabid Kesehatan Masyarakat Rahmadi mengatakan, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Kabupaten Pringsewu. “Adapun tujuannya untuk meningkatkan komitmen anggota tim dalam mewujudkan posyandu terintegrasi sesuai regulasi,” tandasnya. (sag/c1/fik)