Hubungkan Dua Massa Bangunan, Rumah di Parhuis Cerminkan Karakter Penghuninya

Sebuah rumah di Parhuis Jakarta Timur mencerminkan karakter penghuninya.-Foto Dok. Jawa Pos / Parhuis-

Sebuah rumah mencerminkan karakter penghuninya. Itulah yang terwujud di Parhuis. Hunian milik Lia dan Rizky yang lebih suka menghabiskan waktu di rumah.

AKSEN Responsible Aarchitecture merespons bentuk lahan Parhuis yang trapesium dan memanjang dengan menciptakan rumah yang memiliki banyak bukaan. ”Kalau dijadikan bangunan semua, kesannya akan bulky dan susah dibuat menjadi sesuatu yang menarik,” kata lead architect Yanuar Pratama Firdaus.

Parhuis dibagi menjadi dua massa bangunan berbeda. Bangunan di depan merupakan area komunal yang terdiri atas garasi, foyer, dan kamar tamu. Pencahayaan dan aliran udara di bangunan depan dibantu oleh halaman depan. Lalu, dapur diletakkan di tengah rumah agar lebih mudah diakses. Di samping dapur itulah terdapat inner courtyard yang dilengkapi dengan decking kayu sebagai hallway dan void.


--

Di area belakang terdapat ruang keluarga, ruang makan, dan pantry dengan konsep open plan. Jika lantai 1 bangunan depan dan belakang dihubungkan dengan inner courtyard, untuk lantai 2 penghubungnya adalah floating bridge. Jembatan itu terbentang dari arah master bedroom di bagian depan hingga menuju kamar anak.

Kanan dan kiri jembatan itu dilengkapi dengan kaca yang memungkinkan cahaya dari inner courtyard menembus ke dalam rumah. ”Kami pun sangat surprise ketika Aaksen membuat rumah kami memiliki void di tengah dua massa bangunan yang dihubungkan dengan floating bridge sebagai ’ruang bernapas’,’’ kata Lia dikutif dari Jawa Pos, Jumat (10/5).


--

Tidak hanya depan dan tengah, courtyard juga diterapkan di bagian belakang. Sehingga, area paling belakang seperti musala dan ruang keluarga pun bisa ”bernapas”.

Tipisnya batas indoor dan outdoor itu menghasilkan konsep tropis kontemporer yang dikehendaki arsitek dan pemilik rumah. ”Dari siang sampai sore tidak perlu menyalakan lampu dan AC karena sudah mendapat benefit dari alam sekitar. Lahan juga cukup luas untuk menciptakan ruang luar dan dalam yang menyatu,” terang Yanuar.


--

Ketika ditanya ruang apa yang menjadi favorit di rumah itu, Lia dan Rizky kompak menjawab master bedroom. ”Karena kami berdua memiliki aktivitas masing-masing dan membutuhkan space masing-masing di dalam kamar, tapi ingin tetap berdekatan dalam satu ruangan,’’ ujar Lia.

Alhasil, dibuatlah master bedroom yang cukup luas dengan konsep split-level atau mezanin. Lantai dasar merupakan tempat tidur, kamar mandi, ruang rias, dan wardrobe khusus tas koleksi Lia. Sedangkan mezanin mengakomodasi wardrobe dan ruang kerja Rizky. (adn/c6/nor)

 

Fasad Screen Kayu

Tag
Share