UTBK SNBT 2024, Unila Jamin Kenyamanan Peserta

MONITORING: Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (BUK) Unila Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si. dan Warek Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. melakukan monitoring pelaksanaan UTBK SNBT lewat layar monitor.--FOTO HUMAS UNILA

BANDARLAMPUNG - Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024 hari kedua di Universitas Lampung (Unila) berjalan lancar, Kamis (2/5). Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (BUK) Unila Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si. dan Warek Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. melakukan monitoring pelaksanaan UTBK SNBT.

Monitoring dilakukan di tiga lokasi UTBK, yaitu gedung UPT TIK, gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta gedung Fakultas Kedokteran (FK). Monitoring ini bertujuan memastikan UTBK SNBT berjalan lancar sesuai prosedur yang ditetapkan.

Sebagai bentuk komitmen dalam menyukseskan penyelenggaraan UTBK tahun ini, Unila sangat memperhatikan kenyamanan calon mahasiswa dalam mengerjakan soal UTBK. Karena itu, Unila menyediakan fasilitas terbaik selama pelaksanaan UTBK agar peserta dapat fokus dan nyaman dalam mengerjakan soal tes.

Unila juga telah menyiapkan sistem pengawasan ketat untuk memastikan integritas pelaksanaan UTBK, termasuk pengecekan keamanan ketat, pusat informasi bagi para peserta, fasilitas bantuan kesehatan untuk peserta yang sakit, dan fasilitas khusus bagi peserta penyandang disabilitas.

Langkah-langkah ini dilakukan sebagai bukti Unila menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan tagline Unila, yaitu Proaktif (Profesional, Akuntabel, Transparan, dan Informatif).

Pada hari pertama UTBK SNBT, Selasa (30/4), salah satu peserta disabilitas tunadaksa mengikuti ujian ujian di Gedung UPT TIK Unila. Leonardus Anggoro Putro dari SMAS Sugar Group B Mataram, Lampung Tengah, mengikuti ujian di ruangan khusus yang mudah dijangkau dengan kursi roda.

Meskipun dihadapkan pada tantangan fisik, semangat dan ketekunan Leonardus tidak pernah pudar. Dengan pelayanan dan fasilitas yang disiapkan, Leonardus dapat mengikuti ujian dengan nyaman dan mengerjakan dengan maksimal.

Mengikuti UTBK merupakan pengalaman berharga bagi Leonardus. Ia mengakui tidak ada kendala selama mengerjakan soal ujian yang berjumlah kurang lebih 130 soal. Leonardus merasa lega karena telah menyelesaikan UTBK. Namun, Leonardus merasa perjuangannya masih belum selesai di titik ini.

Leonardus mengakui dirinya merasa tertantang sebagai disabilitas untuk mengejar cita-cita. Ia berharap pengalamannya ini dapat menjadi motivasi bagi para peserta disabilitas lain untuk melanjutkan pendidikan. ’’Berusahalah, tidak ada kata terlambat untuk mengejar cita-cita kita,” ungkapnya.

Selain Leonardus, 11 peserta penyandang tunadaksa lainnya turut melaksanakan UTBK pada sesi-sesi berikutnya.

Humas Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila Muhamad Komarudin, S.T., M.T., menyampaikan, Unila tentunya menyediakan akses mudah bagi peserta berkebutuhan khusus, termasuk peserta penyandang disabilitas daksa. ’’Jadi kami menggunakan SOP yang sudah dibuat pusat, yaitu Pedoman Operasional Baku (POB) sehingga semua peserta bisa mengerjakan dengan baik tanpa diskriminasi. Terutama bagi penyandang disabilitas akan kami layani dengan baik,” ungkapnya.

Komarudin juga menyampaikan, Unila memudahkan akses bagi penyandang disabilitas, seperti kemudahan akses lokasi, pengerjaan di ruang khusus, serta memaksimalkan pelayanan selama ujian.

Hal ini untuk memastikan peserta disabilitas dapat mengikuti ujian dengan adil dan meraih kesuksesan. (rls/c1)

 

Tag
Share