Pondasi Indonesia Dinilai Masih Kuat Hadapi Geopolitik Timur Tengah
BERIMBAS KE HARGA MINYAK DUNIA: Konflik Timur Tengah juga berimbas pada harga minyak dunia. -FOTO JPNN -
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin, mengungkapkan bahwa meskipun ada konflik geopolitik di Timur Tengah yang bisa mempengaruhi perekonomian global, Indonesia masih memiliki pondasi ekonomi yang kuat.
Dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi melebihi 5% tahun ini, Indonesia tampak akan tetap unggul dibandingkan pertumbuhan ekonomi global yang berada di angka 3,2%.
Puteri juga menekankan bahwa inflasi di Indonesia terjaga pada angka 3,05% per Maret 2024, dan cadangan devisa negara yang mencapai USD 140,4 miliar.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa surplus neraca perdagangan pada Februari 2024 mencapai 0,87 miliar dolar AS, menandakan posisi ekonomi yang masih stabil.
Menurut Puteri, kendati situasi geopolitik di Timur Tengah membawa kekhawatiran terhadap potensi gangguan di jalur logistik penting seperti Selat Hormuz dan Laut Merah, pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga BBM sampai Juni 2024 dengan cara subsidi.
Hal ini diharapkan dapat melindungi daya beli masyarakat di tengah kemungkinan kenaikan harga minyak mentah dunia.
Dia juga menggarisbawahi perlunya mengawasi dampak ke sektor keuangan, terutama dengan adanya penguatan indeks dolar yang menekan nilai tukar Rupiah.
Sebagai respons, Puteri mendesak Bank Indonesia dan pemerintah untuk aktif melakukan intervensi pasar guna stabilisasi nilai tukar Rupiah.
BACA JUGA:Tindaklanjuti DPP, Demokrat Lampung Buka Penjaringan Balon Kepala Daerah Mei 2024
Puteri mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan kepanikan pasar.
Dia juga menekankan pentingnya pengurangan impor konsumtif untuk menjaga stabilitas ekonomi, seraya mengajak masyarakat untuk mendukung produk UMKM lokal sebagai tulang punggung ekonomi nasional. (jpnn/abd)