Panik Gas Elpiji 3 Kilogram Langka, Pemkot Metro Lampung Keliling Pangkalan
![](https://radarlampung.bacakoran.co/upload/59da2ba0108ba842503f1adc6dcc3059.jpg)
MONITORING: Asisten II Setda Kota Metro Yerri Ehwan didampingi Kabag Perekonomian dan Pengurus Hiswana Migas melakukan monitoring ketersediaan gas elpiji di sejumlah pangkalan di Kota Metro. -FOTO RNN -
“Kalau sebelum lebaran itu kita sudah berupaya untuk menambah kuota pengiriman. Tetapi setelah lebaran itu sudah kembali normal, kuotanya juga kembali seperti sebelumnya,” tandasnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk membeli gas elpiji subsidi maupun non subsidi di pangkalan gas elpiji.
“Jadi kalau ingin beli gas elpiji 3 kg sesuai HET ya kita sarankan konsumen beli di pangkalan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg) tampaknya masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kota Metro. Di mana, kondisi ini telah terjadi seminggu sebelum perayaan Idul Fitri 1445 H/2024.
Ini seperti dikatakan Aris, salah seorang pengecer gas melon, warga Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat.
Ia mengaku masih kesulitan mendapatkan pasokan gas 3 kg dari pangkalan. Akibatnya, ia terpaksa tidak lagi dapat menjual elpiji 3 kg.
“Gimana mau jual di pangkalan saja kosong. Biasanya dari pangkalan yang anter ke rumah, tapi sudah sejak seminggu Lebaran masih kosong,” ujarnya, Rabu 18 April 2024.
Menurutnya, kondisi tersebut sudah terjadi sejak seminggu sebelum hari raya Lebaran. Sehingga ia tidak lagi menyediakan gas elpiji 3 kg di lapaknya.
“Sudah dari seminggu sebelum lebaran kemarin nggak ada gas. Susah dapat gas sekarang,” katanya.
Diakuinya, kondisi tersebut pun terjadi hingga saat ini. Bahkan ia belum mendapatkan kiriman gas dari pangkalan.
“Sampai sekrang ini masih kosong. Saya juga belum dapat kiriman sampai sekarang. Jadi masih numpuk tabung-tabung yang kosong,” keluhnya.
Ia berharap pemerintah dapat mengambil langkah cepat dalam menanggulangi kelangkaan gas elpiji 3 kg saat ini. Terlebih gas merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi masyarakat.
“Gas ini jadi kebutuhan pokok masyarakat. Kalau nggak ada gas masyarakat juga nggak bisa memasak. Harapannya pemerintah dapat segera mencari solusi mengatasi kelangkaan gas ini,” ungkapnya.
Terpisah, Miswati warga Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, mengaku juga kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Kondisi tersebut diakuinya terjadi sejak seminggu sebelum hari raya lebaran.
“Sebelum Lebaran kemarin saya suruh anak saya keliling sampai 20 kios nggak ada gas. Sampai ke arah Lampung Timur baru dapat gas,” ujarnya.