Puji Raharjo: Moderasi Beragama Kunci Harmoni dan Persatuan Bangsa

MODERASI BERAGAMA: Kepala Kanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo ketika sambutan pada acara Penguatan Moderasi Beragama Lembaga Keagamaan Umat Buddha Provinsi Lampung angkatan II di aula Hotel Kurnia 2, Bandarlampung, Jumat (19/4).--FOTO HUMAS KANWIL KEMENAG LAMPUNG

BANDARLAMPUNG - Di tengah keberagaman budaya dan agama di Indonesia, moderasi beragama menjadi kunci untuk mewujudkan harmoni dan persatuan bangsa. Moderasi beragama adalah sikap dan perilaku yang selalu berusaha memahami dan menghormati perbedaan antarumat beragama. 

Dengan menerapkan moderasi beragama, kita dapat membangun masyarakat yang toleransi, damai, dan sejahtera di Indonesia, khususnya di Lampung. Hal ini ditegaskan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo dalam sambutannya pada acara Penguatan Moderasi Beragama Lembaga Keagamaan Umat Buddha Provinsi Lampung Angkatan II di aula Hotel Kurnia 2 Bandarlampung, Jumat (19/4).

’’Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum. Berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa,” kata Puji Raharjo.

Dengan kata lain, kata Puji Raharjo, moderasi beragama bukan berarti mencampuradukkan agama. ’’Melainkan tentang saling menghormati perbedaan dan bekerja sama untuk membangun kebaikan bersama," ujarnya. 

Moderasi beragama, kata Puji Raharjo, juga mengajarkan kita untuk memahami sejarah dan budaya bangsa Indonesia yang majemuk. ’’Memahami nilai-nilai agama yang mengajarkan perdamaian dan toleransi, membangun dialog dan kerja sama antarumat beragama, serta memerangi ujaran kebencian dan provokasi yang dapat memecah belah umat beragama," tuturnya.

Puji Raharjo menjelaskan bahwa moderasi beragama sangat penting untuk diterapkan di Indonesia, khususnya Provinis Lampung. ’’Indonesia adalah negara yang majemuk dan heterogen dengan berbagai suku, agama, dan budaya. Potensi konflik dan perpecahan antarumat beragama selalu ada. Moderasi beragama dapat membantu mencegah terjadinya konflik dan perpecahan. Moderasi beragama dapat membangun masyarakat yang toleransi, damai, dan sejahtera," tuturnya. 

Puji Raharjo menekankan bahwa peran serta lembaga keagamaan memiliki andil yang signifikan dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga yang pada akhirnya berdampak pada kualitas mental dan intelektual generasi muda. 

Puji Raharjo juga menyoroti pentingnya pemberdayaan dan peningkatan moderasi beragama bagi Lembaga Keagamaan Umat Buddha sebagai implementasi nilai persatuan Indonesia yang termasuk dalam Pancasila dan UUD 1945.

"Penguatan moderasi beragama adalah jalan tengah atau solusi terbaik dalam sikap dan praktik beragama. Sehingga tidak ada klaim bahwa agama tertentu adalah yang benar, suci, atau mengklaim yang lain sebagai kafir atau tersesat. Marilah kita bersama-sama memperkuat moderasi beragama di Indonesia, khususnya Provinsi Lampung," ungkap Puji Raharjo.

Puji Raharjo mengajak seluruh peserta pelatihan dan masyarakat Lampung untuk bersama-sama memperkuat moderasi beragama dengan mempelajari serta memahami nilai-nilai moderasi beragama, menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama kepada orang lain, menjadi contoh penerapan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, dan menolak ujaran kebencian atau provokasi yang dapat memecah belah umat beragama.

"Dengan bersama-sama memperkuat moderasi beragama, kita dapat membangun Indonesia yang lebih harmonis, toleran, dan sejahtera," tegas Puji Raharjo. (rls/c1)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan