Pembicaraan Kabinet Prabowo Kian Intensif Jelang Putusan MK

Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani -FOTO IST -

JAKARTA – Pembahasan komposisi kabinet dari presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin intens.

Kondisi ini menghangat menjelang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin (22/4).

’’Saya kira dengan makin dekatnya keputusan Mahkamah Konstitusi, pembicaraan tentang susunan kabinet dalam pemerintahan Prabowo-Gibran makin intensif, baik menteri-menteri yang berasal dari partai koalisi ataupun menteri-menteri yang berasal dari berbagai macam profesi dan keahlian, termasuk daerah-daerah,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4).

BACA JUGA:Ditanya Kesiapan Maju di Pilbub Tulang Bawang Lampung, Ismet Roni: Tunggu Keputusan DPP

Dia menyebut syarat untuk menjadi pembantu presiden dalam kabinet Prabowo-Gibran adalah mereka yang mengetahui, memahami, dan menyetujui program presiden, baik yang dikampanyekan ataupun yang dibicarakan dalam debat presiden dan wakil presiden.

“Memahami dan menyetujui terhadap program presiden dan wakil presiden adalah sebuah keharusan karena menteri adalah pembantu presiden. Dia akan melaksanakan program kerja dari kebijakan presiden, bukan kebijakan menteri,” ujarnya.

Sebab, kata dia, kebijakan menteri merupakan elaborasi atau penerjemahan dari kebijakan presiden.

BACA JUGA:Bawaslu di Lampung Siap Beri Keterangan di MK, Jika Dapat Instruksi Resmi

“Maka sebagai sebuah syarat bahwa pembantu presiden harus menyetujui program presiden adalah sesuatu yang menjadi keharusan,” ucapnya.

Muzani menyebut pihaknya akan memperhitungkan orang-orang yang mendapatkan rekomendasi dan yang dianggap memiliki keahlian di bidang yang akan dijabat atau diusulkan.

“Tentu saja semua kan menganggap yang diusulkan oleh pimpinan partai politik adalah orang-orang ahli di bidangnya. Karena itu kami menghargai semua nama dan komposisi yang diajukan partai politik di dalam pengajuan nama dan posisi itu kepada presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka,” tuturnya.

Dia tak menampik pula apabila kontribusi perolehan suara partai politik akan ikut menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan komposisi kabinet Prabowo-Gibran.

“Sebagai sebuah kebersamaan dalam komitmen koalisi, saya kira itu akan menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi presiden dan wakil presiden terpilih untuk menetapkan komposisi susunan menteri, dan itu tentu saja akan dibicarakan presiden dan wakil presiden untuk membahas hal itu,” katanya.

Lebih lanjut, dia menegaskan pihaknya tidak membeda-bedakan latar belakang profesional ataupun politik dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran.

Tag
Share