Waspada, Beberapa Pantai di Lampung Berbahaya!
DI BALIK KEINDAHAN: Pantai Kahai, diantara pantai di Lampung yang dianggap berbahaya bagi pengunjung tidak waspada.-Foto Eka Styanensi-
BANDARLAMPUNG - Lampung merupakan provinsi kaya akan destinasi wisata. Terutama wisata di sektor bahari atau pantai. Tak heran jika destinasi wisata pantai di Lampung pun kini semakin berkembang dan maju.
Namun, meski destinasi wisata pantai di Lampung ini indah-indah, wisatawan tetap harus berhati-hati. Karena beberapa pantai di antaranya memiliki ombak cukup besar dan dalam hingga membahayakan pengunjung. Seperti di pesisir Lampung Selatan hingga Pesisir Barat (Pesbar), apabila wisatawan tidak berhati-hati dapat terseret ombak ke tengah laut.
Pantai dengan ombak tinggi di Pesbar seperti Pantai Tanjung Setia, Mandiri, dan Pugung yang lebih besar. Rata-rata ketinggian ombak di Pesbar berkisar 2 sampai 4 meter bahkan lebih. Menurut penghitungan cuaca, waktu yang paling cocok untuk berselancar pada April hingga Oktober setiap tahunnya.
Pada bulan itu, ombak sedang tinggi dan cuaca baik karena sudah memasuki musim kemarau. Tidak jarang ada kejadian wisatawan atau warga sekitar yang terbawa arus di pantai yang ada di Lampung.
BACA JUGA:Soal Pilgub, Arinal Bilang Masih Rahasia
Setidaknya dari catatan Radar Lampung, kejadian-kejadian di destinasi wisata pantai Lampung berbahaya tersebut, pertama ada tiga remaja tenggelam di Pantai Kahai yang berada di Batubalak, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Senin, 11 Maret 2024 lalu. Satu korban bernama Alisa Nofiana (15), warga Jakarta Selatan, dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Ketiganya berencana rekreasi ke Pantai Kahai menjelang bulan puasa. Namun setelah mereka berenang, datang ombak. Dikarenakan ketiga korban ini tidak bisa berenang, terseret ombak.
Kedua, Faizal Guntur (13), warga Palas, pada September 2023 tenggelam terseret ombak saat mandi di Pantai Ketang, Lampung Selatan. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh tim pencarian tidak jauh dari lokasi korban hilang.
Pemerintah setempat sendiri sudah mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung untuk tidak berenang, memancing, ataupun aktivitas di sepanjang Laut Ketang, ataupun pesisir Kalianda.
BACA JUGA:Arus Balik 546.139 Orang Tinggalkan Sumatera Melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung
Ketiga, Muhammad Fahcri Irawan (15), pelajar asal Banten tenggelam terseret ombak di Pantai Biha, Pesisir Barat, Minggu 31 Maret 2024. Berdasarkan informasi yang didapat, korban Muhammad Fahcri Irawan (15) bersama orang tua dan saudara kandungnya merupakan warga asli warga Banten.
Mereka berniat untuk merayakan lebaran hari raya di Kabupaten Pesisir Barat mengikuti keluarga dari Raditya Saputra (12). Awalnya, korban bersama Raditya Saputra (12) dari Pekon Biha berkunjung ke rumah saudaranya di Pekon Pagar Dalam. Setelah dari rumah saudaranya di Pekon Pagar Dalam itu, keduanya lantas kembali pulang ke Pekon Biha.
Sebelum sampai di rumah, keduanya singgah di Pantai Way Nipah yang ada di Pekon Biha terlebih dahulu. Sesampainya di pantai dimaksud, keduanya memutuskan untuk mandi di pantai tersebut.
Tidak berselang lama, setelah korban mandi ke tengah laut, Raditya melihat korban sudah terbawa arus ombak dan menghilang.