Harga Cabe Merah Naik Tiga Kali Lipat
METRO - Harga cabe di Kota Metro, Provinsi Lampung semakin melambung tinggi. Kenaikan harga bahkan mencapai 300 persen atau 3 kali lipat dari harga sebelumnya.
Kondisi tersebut terjadi pada cabe jenis merah kriting, cabe caplak dan cabe rawit. Akibat naiknya harga cabe tersebut membuat pendapatan atau omzet pedagang menurun drastis.
Seperti dikatakan Sari salah seorang pedagang cabe di Pasar Kopindo Kota Metro. Ia mengatakan, kenaikan harga cabe tersebut sudah terjadi sekitar 1 minggu lalu.
Di mana untuk harga cabe caplak mencapai Rp105 ribu per kg. Harga ini naik dari sebelumnya yang hanya mencapai Rp35 ribu per kg.
Naiknya harga cabe juga terjadi pada jenis cabe merah kriting. Di mana harga cabe merah kriting naik dari harga Rp28 ribu per kg, menjadi Rp80 ribu per kg.
Kemudian harga cabe rawit juga mengalami kenaikan. Bila sebelumnya harga cabe rawit hanya mencapai Rp25 ribu per kg, kini naik menjadi Rp55 ribu per kg.
“Kalau naiknya sudah sekitar satu mingguan ini,” ujarnya kepada radarmetro.disway.id, Rabu (1/11).
Ia mengatakan, naiknya harga cabe tersebut membuat pendapatan atau omzetnya menurun drastis.
Bila sebelumnya dalam satu pedagang mampu meraup omzet hingga Rp20 juta per hari, kini turun menjadi Rp15 per hari.
“Iya turun. Karena harganya naik jadipenjualan juga menurun. Kalau biasanya sebelum naik itu bisa jual 2 kwintal, sekarang sejak naik cuma 1 kwintal,” ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya sejumlah pedagang yang biasa membeli cabe dalam jumlah banyak kini juga menurun.
“Pedagang yang biasa ambil cabe 5 kg sekarang menjadi 2 kg. Ini terutama pedagang makanan yang ngeluh kayak pedagang ayam geprek dan resto-resto (rumah makan),” ungkapnya.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti naiknya harga cabe tersebut. Namun ia menduga naiknya harga cabe lantaran banyaknya petani yang gagal panen karena cuaca panas.
“Sekarang kan musim panas banyak petani yang mungkin gagal panen, karena kekeringan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, tambahnya, naik harganya cabe tersebut juga lantaran mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Sekarang kan sudah mendekati Natal dan tahun baru mungkin harga jadi naik. Belum lagi ditambah dengan cuaca panas dan kekeringan seperti sekarang,” katanya.
Sementara itu tak hanya harga cabe yang mengalami kenaikan, harga bawang merah juga naik.
Bila sebelumnya harga bawang merah hanya berkisar di harga Rp15 ribu per kg, kini naik menjadi Rp21 ribu per kg. Kondisi ini juga berdampak terhadap omzet para pedagang.
“Kalau untuk bawang merah biasanya bisa jual sampai dengan 1,5 ton. Tapi sekarang paling banyak 1 ton,” jelasnya.
Terpisah, Emi salah seorang pedagang sayur mengaku terpaksa mengurangi penggunaan cabe di dalam makanannya. Ini lantaran harga cabe yang semakin melambung tinggi.
“Ya mau bagaimana lagi, harga cabe sekarang mahal sekali. Cabe merah kriting saja sudah sampai Rp80 ribu per kg,” keluhnya.
Oleh karena itu, ia menyiasati kenaikan harga tersebut dengan mengurangi penggunaan cabe. Terlebih ia tidak mungkin menaikan harga sayur yang ia dijual.
“Kalau harganya dinaikkan nanti pembeli pada lari nggak mau beli, jadi terpaksa saya kurangi cabenya,” ujarnya.
Ia berharap harga cabe bisa kembali normal, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggannya.
“Kalau harapannya bisa normal lagi. Karena kan kalau harganya mahal kami juga nggak bisa sepenuhnya memenuhi keinginan pelanggan. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan lainnya,” tutupnya. (rnn/abd)