Tips Membuat Tanaman Hias Tampil Estetik dan Berkesan Mahal
AGAR TUMBUH BAGUS: Christina memotong daun yang rusak. Dia juga memilih menggunakan coco fiber untuk menjaga kelembapan media tanam.- FOTO FRIZAL/JAWA POS-
Tanaman hias tidak harus selalu mahal. Jenis tanaman variegata memang punya harga fantastis. Tetapi, semua jenis tanaman sebenarnya bisa jadi hiasan yang bisa berkesan mahal. Bergantung pemilik memadukan tanaman dengan dekorasi di rumah.
_______________
PENEMPATAN tanaman di dalam rumah dipengaruhi beberapa hal. Ukuran, manfaat, hingga estetika jadi pertimbangan utama. Tanaman-tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, rosemary, dan geranium memang tampak cantik karena warnanya. Tetapi, bagaimana zodia? Tanaman tersebut bermanfaat, tapi terlihat biasa saja atau bahkan kurang menarik.
Tak perlu khawatir. Para pegiat tanaman ternyata punya tips mengubah tanaman biasa jadi tampak menarik. Valentia Christina, misalnya, biasa menempatkan pachira aquatica atau money tree sebagai tanaman hias di dalam rumah. T
anaman tersebut dikenal sebagai pemanggil rezeki dan merupakan tanaman yang agak tinggi untuk menghias sudut rumah. ”Kalau dilihat kan seperti pohon daun-daun biasa, kurang menarik,” jelasnya.
BACA JUGA:Anthurium Variegata dalam Growth Box: Tahan Jamur, Warna Lebih Bagus
Salah satu trik penting yang dilakukan adalah menggunakan cover pot. Pot standar berwarna hitam dengan bahan plastik dilapisi kembali dengan pot pelapis bercorak cantik. Bisa berbahan tanah liat, rotan, atau terrazzo. Masing-masing pot pelapis memiliki kelebihan dan keuntungan yang berbeda.
Pot gerabah atau tanah liat terlihat estetis dan cocok dengan tema earthy atau vintage di rumah. Harganya juga cukup ramah kantong. Yaitu, sekitar Rp 150 ribu hingga 175 ribu per pot. Bergantung besarnya ukuran pot dan desain ukirannya.
”Tapi, bahan tersebut juga gampang retak. Jadi kalau harus dipindah-pindah, perlu ekstrahati-hati,” jelas pendiri Green Garden Surabaya itu.
BACA JUGA:Tren Terarium, Dulu Miniatur Hutan, Kini Jadi Diorama
Bahan rotan juga cukup ramah kantong. Untuk ukuran diameter 40 sentimeter, harganya Rp 100 ribu hingga Rp 125 ribu. Pot tersebut cocok dengan gaya natural di rumah.
”Nah kekurangannya, lama-kelamaan bahan rotan bisa lapuk karena terkena air,” paparnya. Jadi, pemilik tanaman harus rutin mengganti bahan rotan setiap enam bulan hingga setahun sekali.
Pot terrazzo termasuk primadona. Terlihat mewah dan nyambung dengan dekorasi minimalis serta elegan. Namun, harganya memang hampir dua kali lipat bahan-bahan lainnya. Mulai Rp 225 ribu hingga Rp 300 ribu.
”Bedanya, dia awet sekali. Selain itu, tangguh dan enggak mudah pecah atau tergores,” tuturnya.
BACA JUGA:Inilah 8 Jenis Ras Kucing Langka di Dunia, Nomor 5 Jago Memancing Ikan
Untuk mengoptimalkan tampilan tanaman, bagian media tanam juga bisa dihias. Beberapa bahan yang bisa digunakan adalah pasir malang, serabut kelapa, batu-batuan, dan lumut hidup. Selain mempertimbangkan estetika, pemilihan penghias media tanam harus sesuai dengan jenis tanamannya. Sebab, mereka juga memengaruhi penyimpanan air di media tanam.
Batu-batuan punya daya tarik yang cukup bagus. Komposisi warna putih membuat dekorasi rumah makin cerah dan bersih. Terkait jenis tanaman, batu-batuan cocok untuk tanaman selain bonsai.
”Batu-batuan ini juga punya kelemahan, yaitu mudah melekat dengan tanah basah. vLama-kelamaan jadi berubah kecokelatan,” jelasnya. Biasanya, penggunaan batu diganti setahun sekali agar tetap terlihat bersih dan cantik. Harganya berkisar Rp 40 ribu–60 ribu per kantong.
Bahan serat kelapa atau coco fiber dan lumut hidup punya manfaat menjaga kelembapan media tanam. Tumbuhan yang butuh asupan air tinggi cocok dihias dengan dua bahan tersebut. ”Seperti money tree ini, kalau batangnya masih kurus harus disiram agak banyak,” imbuhnya.
BACA JUGA:Tips Anggrek Agar Tumbuh Optimal, Harus Sesuaikan dengan Karakter Media Tanam
Namun, risiko akar busuk juga mengintai jika tanaman yang dihias justru butuh air yang sedikit. ”Disimpan terlalu banyak oleh dua bahan tadi, akhirnya tanaman busuk di dalam,” jelas Valentia. Harga serat kelapa juga cukup ramah di kantong. Cukup Rp 10 ribu–15 ribu untuk satu kantong serat kelapa.
Sedangkan, lumut hidup juga punya sisi gelap. Di kota-kota bersuhu panas seperti Jakarta Utara dan Surabaya, lumut hidup lebih mudah berubah warna jadi kecokelatan. Pasir malang juga bisa digunakan sebagai medium sekaligus pelapis. Ia cocok dengan jenis tanaman kering seperti kaktus.(*)
Artikel ini telah tayang di jawapos.com berjudul Tips Mengubah Tampilan Tanaman Hias, Pilih Pot Estetis dan Media Tanam yang Cocok