Ribuan Hektare Sawah di Mesuji Sudah Panen

PANEN: Petani saat panen padi di Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji.- FOTO IST -

MESUJI- Dinas Pertanian Mesuji mencatat dua ribuan hektare sawah padi yang telah panen di awal tahun 2024. Adapun rinciannya pada Januari ada 67 hektare luas sawah padi yang telah panen.

Sedangkan pada Februari 2024 jumlahnya lebih tinggi diangka 2.795 hektare sawah yang telah panen.  Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Mesuji, Halwan, Kamis 14 Maret 2024.

"Totalnya itu ada 2.862 hektare sawah padi yang telah panen di awal tahun 2024 ini," ujarnya.

BACA JUGA:Puluhan Remaja Diamankan Hendak Perang Sarung

Selain itu dia menyebut ribuan hektare sawah yang telah panen awal itu ada di 6 kecamatan yang ada di Mesuji. Diantaranya Kecamatan Simpangpematang, Pancajaya, Wayserdang, Tanjungraya, Mesuji dan Mesuji Timur.

"Kalau sampai Februari ini kecuali Kecamatan Rawajitu Utara yang belum panen," sebutnya.

Ia pun menyebut untuk panen raya di Mesuji akan berlangsung pada April 2024. Oleh karenanya sangat wajar jika panen padi pada Januari hingga Februari 2024 lalu tidak sebanyak seperti panen raya pada umumnya. 

BACA JUGA:Kerugian Kebakaran Pasar Sentral Kotabumi Ratusan Juta

"Jika dikalkulasikan jika per hektarenya 5,2 ton maka totalnya ada 14.882,4 ton gabah yang telah dipanen," sebutnya.

Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mengimbau petani di Kota Metro untuk dapat menanam jagung di musim tanam 2 (MT 2) tahun 2024 ini.

Kepala DKP3 Kota Metro Heri Wiratno menuturkan, imbauan tersebut diberikan mengingat alokasi air irigasi untuk saat ini tengah digunakan untuk pemeliharaan wilayah lainnya yang sudah tanam sebelumnya.

BACA JUGA:THR bagi Pekerja Tak Boleh Dicicil

“Jadi, hasil dari rapat panitia irigasi, Kota Metro tidak dibolehkan untuk tanam padi. Itu Khusus untuk MT 2 tahun 2024 ini,” ujarnya. Karena itu, dirinya sangat menganjurkan petani untuk tidak menanam padi di musim tanam 2 tahun 2024 ini.

“Ya itu, karena situasi air yang memang sedikit. Jadi sebenarnya kalau ada petani yang mengolah tanah itu namannya gadu di luar rencana. Makanya kami menganjurkan untuk tanam jagung,” kata dia.

Tag
Share