Tangani Banjir, Eva Dwiana Tegaskan Pihaknya Tak Diam
DEMO BANJIR: Massa Aliansi Masyarakat Bandarlampung berunjuk rasa di depan kantor Pemkot Bandarlampung, Jumat (8/3). -FOTO ANGGI RHAISA/RADAR LAMPUNG-
BANDARLAMPUNG – Untuk kali kesekian, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menegaskan pihaknya tidak pernah diam dalam menangani persoalan banjir di Kota Tapis Berseri. Hal tersebut ditegaskannya kembali sekaligus menanggapi adanya aksi puluhan massa di depan kantor Pemkot Bandarlampung. Di mana, massa meminta pihak pemkot tidak diam dan harus cepat menangani masalah banjir yang terus melanda Bandarlampung.
’’Tadi (kemarin) sudah dijelaskan Asisten 1 yang didampingi BPBD, Pemadam Kebakaran, dan Pol. PP terkait apa yang sudah kami lakukan sejak banjir pertama terjadi. Kami terus keliling memantau banjir di Bandarlampung,” kata Eva.
Soal banjir yang terjadi di tujuh kecamatan, jelasnya, itu tidak merata di setiap kelurahan, melainkan hanya beberapa titik. ’’Itu tidak semuanya terjadi di Bandarlampung. Ada beberapa kecamatan yang terjadi contoh satu kelurahan ada tiga RT yang memang terdampak banjir. Dan masalah bantuan, alhamdulillah pertama kami sudah membantu yang terdampak untuk makan mereka. Kemudian kami berikan beras, yang memang rumahnya terdampak adanya hancur kerusakan kita bantu perbaikan juga uang. Termasuk bagi yang kena lintas banjir di berapa tempat di Bandarlampung kita berikan bantuan,” bebernya.
Bagi yang merasa belum terbantu, masyarakat dimintanya untuk tidak berburuk sangka terhadap pemkot. Sebab kemarin, pihaknya juga sudah menjadwalkan untuk membagikan kembali bantuan bagi warga yang sudah terdata.
BACA JUGA:Rayakan Nyepi, Kedepankan Moderasi Umat Beragama di Lampung
’’Nanti ini ada beberapa yang masuk catatan kita. Hari ini (kemarin) akan memberikan bantuan sebanyak 126 KK (kepala keluarga) di Wayhalim, Kedaton, dan Labuhanratu,” ucapnya.
Soal perbaikan, pihaknya menyebut kepala OPD, camat, lurah, dan pamong sudah turun bersama ke lapangan untuk memperbaiki semua material yang rusak. ’’Nah kalau kemarin (sehari sebelumnya) itu kita hanya perlintasan, hari ini (kemarin) alhamdulillah bisa kita tangani bersama. Khususnya bagi warga yang terdampak,” tegasnya.
Dengan begitu, tegasnya, sejak peristiwa banjir terjadi, Pemkot Bandarlampung tidak diam dan selalu mengupayakan penanganan secepat mungkin. ’’Kami enggak diam. Tetapi, kami bergerak bagaimana caranya di Bandarlampung ini yang terdampak banjir supaya tidak ada banjir lagi. Upaya kita bersama teman-teman juga sedang menghubungi balai karena ini bukan tugas pemerintah daerah, tetapi balai (pusat) harus bisa bergabung dengan kita,” tandasnya.
Diketahui, puluhan massa menggeruduk kantor Pemkot Bandarlampung, Jumat (8/3). Mereka yang mengaku tergabung dari Aliansi Masyarakat Bandar Lampung tersebut meminta Pemkot Bandarlampung segera mencarikan solusi atas bencana banjir setiap turun hujan agar tidak terjadi banjir.
BACA JUGA:Pertama di Lampung, 150 Lansia Diwisuda
’’Pada hari ini (kemarin), kami tergabung dari Aliansi Masyarakat Bandar Lampung turun ke jalan untuk menyerukan aspirasi dan keluh-kesah masyarakat yang terdampak banjir,” jelas koordinator aksi Masrol.
Lebih rinci, Masrol mengatakan pihaknya berharap Wali Kota Eva Dwiana sungguh-sungguh memperhatikan masyarakat Bandarlampung yang terdampak banjir. ’’Kami meminta wali kota mengevaluasi kembali pendirian bangunan yang berada di sekitar sungai serta gorong-gorong yang menyebabkan banjir,” tegas Masrol.
Masrol juga menilai banjir di Bandarlampung sudah dalam kategori luar biasa. Ketika hujan, jangan kan di daerah aliran sungai, jalan raya Bandarlampung pun tergenang air. Oleh sebab itu, Masrol mengatakan warga Bandarlampung tergabung dalam Aliansi Masyarakat meminta kepada Walikota Bandarlampung dan jajaran untuk dapat memahami masalah aliran sungai.
’’Seperti garis sepadan sungai, sungai perkotaan, dan tidak membiarkan pembangunan yang tidak teratur di Kota Bandarlampung,” jelasnya.