Diduga Turut Aniaya Pelajar, 3 Diamankan dan 2 DPO

BANDARLAMPUNG - Satreskrim Polresta Bandarlampung kembali mengamankan dua remaja yang diduga turut serta dalam penganiayaan Gilang Ihsan Zikri (17), siswa SMK BLK Bandarlampung, hingga tewas. Masing-masing berinisial R dan M.

          ’’Keduanya diamankan Rabu (1/11) malam. R sebelumnya dinyatakan DPO (masuk daftar pencarian orang). Sedangkan, M dari hasil pengembangan kasus ini (tawuran, Red)," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik, Kamis (2/11).

          Namun  ditanya asal sekolah baik satu yang sudah diamankan sebelumnya maupun dua lainnya yang baru diamankan, Umi tidak mau menjelaskan. ’’Saya belum tahu. Masih pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Umi pun mengatakan sementara masih ada dua orang yang jadi DPO, yakni YS dan GA. ''Masih dalam proses pengejaran," ungkapnya.

          Jadi total yang sudah diamankan, kata Umi, tiga orang. ''Yakni BBA (15), R, dan M," sebutnya.

          Diketahui, tawuran antarpelajar terjadi di pinggir Jalan Bypass Soekarno-Hatta Gg. Cermai, Kelurahan Waydadi Baru, Kecamatan Sukarame, Bandarlampung, Senin (30/10) sekitar pukul 18.00 WIB. Tawuran ini menyebabkan korban Gilang Ihsan Zikri, siswa SMK BLK Bandarlampung, tewas dengan sejumlah luka bacok.

          Dari hasil pemeriksaan, kasus ini bermula ketika korban menantang para pelaku melalui medsos dan disepakati ketemuan di pinggir Jalan Soekarno-Hatta. Tepatnya di depan SMAN 5 Bandarlampung. Saat korban dan lainnya mengendarai motor berboncengan tiba di tempat kejadian bertemu para pelaku yang datang dari arah Rajabasa dengan mengendarai 10 motor berboncengan dan langsung melakukan penyerangan.

          Ketika itu, korban terjatuh ke tanah dan langsung dikeroyok dengan cara dipukuli serta dibacok menggunakan sajam jenis celurit. Para pelaku melarikan diri, sedangkan korban langsung dibawa ke RS Imanuel. Namun, nyawanya tak tertolong karena kehabisan darah.

Keterangan tersangka BBA  bahwa saat kejadian berperan membonceng tersangka R (memukul korban). GS berperan menabrak motor korban dan tersangka  YS membacok korban dengan celurit.

Diberitakan sebelumnya, Polda Lampung juga merespons cepat tawuran antarpelajar hingga menewaskan satu di antaranya. Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik, ini merupakan komitmen Polda Lampung dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

’’Anak-anak adalah masa depan kita. Dan, kita berkomitmen untuk melindungi mereka dari tindak kekerasan," kata Umi, Rabu (1/11).

          Adapun respons cepat dimaksud, polisi telah mengamankan satu dari empat tersangka, yakni BBA (15), yang beralamat di Jalan Pangeran Senopati, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan (Lamsel). Sementara tiga tersangka lainnya, yaitu YS, R, dan GS, masuk daftar pencarian orang (DPO).

          Lebih rinci, Umi menyampaikan berdasarkan keterangan BBA, dirinya saat kejadian berperan membonceng tersangka R memukul korban (Gilang). Sedangkan, tersangka GS berperan menabrak motor korban dan tersangka YS membacok korban dengan celurit.

          Sementara, Kapolsek Sukarame Kompol Warsito menyampaikan pihaknya masih mendalami 30 saksi lainnya terkait tewasnya siswa SMK BLK Bandarlampung Gilang Ihsan Zikri (17) dalam tawuran tersebut. ’’Total sudah 30 saksi kita periksa dan masih didalami keterangannya," ucap Warsito seraya mengatakan kesemuanya pelajar di Bandarlampung.

          Kemudian terkait motif tawuran tersebut, Warsito menyampaikan masih didalami. ’’Masih kami dalami pemicu terjadi (tawuran) itu," ucapnya.

          Warsito juga menjelaskan pihaknya masih mendalami keterangan saksi-saksi dan mencari petunjuk baru guna mengungkap terang peristiwa tersebut. Termasuk tawurannya antara pelajar mana dengan pelajar mana juga masih didalami.

          ’’Masih kita dalami pelajar dari mana saja yang terlibat tawuran. Ini pemeriksaan belum tuntas. Mohon bersabar ya," katanya.

          Namun, meski tawuran tersebut belum diketahui pasti antara pelajar dari sekolah mana, Polresta Bandarlampung melalui Satuan Reserse Narkoba melakukan pembinaan dan penyuluhan di SMK BLK Bandarlampung, Kamis (1/11) pagi.

          Kasatnarkoba Polresta Bandarlampung Kompol Gigih Andri Putranto menyampaikan pembinaan dilakukan di SMK BLK ini merupakan upaya kepolisian untuk mengedukasi terkait bahaya narkoba dan dampaknya bagi para pelajar. ’’Kita tahu akhir-akhir ini fenomena terkait kenakalan remaja di Bandarlampung kerap terjadi. Narkoba dan miras bisa jadi salah satu pemicunya. Untuk itu, kami hadir di tempat ini memberikan edukasi kepada para pelajar," jelasnya.

          Di hadapan ratusan siswa dan dewan guru, Gigih pun mengimbau kepada seluruh siswa untuk menjauhi narkoba dan tidak mudah terpengaruh ajakan yang bisa menimbulkan dampak negatif untuk masa depan siswa itu sendiri. ’’Jangan pernah ikut-ikutan dan coba-coba. Karena itu awal kalian akan menjadi seorang pecandu narkoba," ujarnya.

          Selain mengedukasi terkait bahaya narkoba, dalam kesempatan baik ini juga Gigih mengimbau kepada para pelajar untuk tidak mudah terprovokasi melakukan tindakan yang dapat merugikan masa depan siswa itu sendiri. Salah satunya tawuran antarpelajar.

          Terpisah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung melalui MKKS SMK Provinsi Lampung menyerahkan semua persoalan tawuran antar-SMK di Bandarlampung kepada pihak kepolisian.  ’’Jadi menurut saya semua harus menjaga kondusivitas, karena ini kami masih menjaga impact antarsekolah," kata Ketua MKKS SMK Lampung Moh. Edi Harjito.

          Menurutnya atas kejadian ini pihaknya bakal melakukan serangkaian pencegahan guna memperkuat standar operasional prosedur (SOP) yang ada.  Bahkan belum lama ini, menurutnya MKKS telah menggelar Madabintal guna mengendalikan para pelajar supaya tidak lagi terjerumus kepada hal negatif seperti tawuran.

’’Agar kejadian ini tidak terulang, kami sudah melakukan berbagai hal. Mulai Madabintal, kegiatan ekstrakurikuler dan cara lainnya. Hingga  kemarin kita lakukan pertemuan dengan para kepala sekolah bahwa keputusannya memperkuat SOP dari penanganan kenakalan masing-masing sekolah karena sudah ada timnya di tiap sekolah," ungkapnya.

          Edi juga menyebut pihaknya bakal memberlakukan aturan penegakan tata tertib dan disiplin hingga mengingatkan kembali peran sekolah karena kejadian tawuran tersebut di waktu sepulang sekolah. "Jadi orang tua harus cek keberadaan anaknya ketika pulang sekolah. Apalagi kalau sudah pulang malam, kami imbau para siswa jam 9 malam sudah harus di rumah," ucapnya.

          Terlebih dalam waktu dekat ini pihaknya segera membentuk tim forum OSIS SMK Bandarlampung untuk mengeliminir, meminimalisir, dan menjalin tali silaturahmi antar OSIS di SMK Bandarlampung. "Jadi pelan-pelan mereka nanti menjadi ujung tombak. Kepala sekolah juga murid nanti akrab itu program yang akan kami lakukan," terangnya.

          Untuk pecegahan terjadinya tawuran susulan, pihaknya juga telah melakukan upaya program belajar dari rumah. "Ssudah kami lakukan, jadi beberapa hari ini kami ingin menjaga kondusivitas suasana anak-anak. Karena jangan sampai ada yang 2 ribu bagus tapi hanya 10 yang jelek sampai menyebar. Kami sudah antisipasi dengan selalu ronda malam hari menjaga hingga anak-anak tidak memakai identitas sekolah," imbuhnya.

’’Untuk yang baik-baik ini harus kami jaga dan lindungi. Jadi kami lebih intens melakukan pembinaan wali kelas kepada murid-murid. Jangan sampai ada dampak dendam dengan adanya peristiwa ini. Perwakilan MKKS sudah ke rumah korban dan takziah," ujarnya. (sya/c1/rim)

Tag
Share