Keluarga KPPS Meninggal Dunia di Tanggamus Dapat Santunan

SERAHKAN SANTUNAN: Ketua KPU Tanggamus Angga Lazuardy menyerahkan santunan Rp46 juta kepada ahli waris anggota KPPS yang meninggal dunia saat bertugas.-FOTO DOK KPU TANGGAMUS -

TANGGAMUS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanggamus telah menyalurkan santunan kepada ahli waris Nizar Efendi, anggota KPPS 06 Pekon Datarlebuay, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus, yang meninggal dunia pada Senin (19/2).

Koordinator Wilayah Dapil IV KPU Tanggamus Habibi menginformasikan kepada radarlampung.co.id pada Rabu (21/2) bahwa santunan yang diberikan mencakup santunan kematian sebesar Rp36 juta dan biaya bantuan pemakaman Rp10 juta, sehingga total santunan yang diberikan Rp46 juta.

Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Ketua KPU Tanggamus, Angga Lazuardy, kepada ahli waris, yakni istri almarhum, dengan disaksikan oleh para anggota PPK, PPS, serta aparat Pekon. Penyerahan santunan dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB.

Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, Nizar Efendi meninggal dunia pada Senin, 19 Februari 2024, sekitar pukul 20.00 WIB. Almarhum dimakamkan di TPU Pekon setempat pada Selasa, 20 Februari 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.

Ketua KPU Tanggamus, Angga Lazuardy, menjelaskan bahwa anggota KPPS meninggal dunia saat sedang dibawa untuk berobat ke puskesmas.

BACA JUGA:MUI Ajak Semua Pihak Terima Hasil Pemilu Sebagai Kenyataan

"Belum sempat didiagnosis. Sebab begitu sampai di puskesmas, (Nizar) telah meninggal dunia," kata Angga Lazuardy.

Informasi tambahan dari Koordinator wilayah Dapil IV KPU Tanggamus, Habibi, menyebutkan bahwa almarhum pada hari Senin, 19 Februari 2024, seharian masih pergi ke kebun.

Setelah pulang dari kebun, ia merasa tidak enak badan dan kemudian berobat ke bidan serta diberi obat asam lambung. Meskipun sudah minum obat, badan Nizar masih terasa lemas dan tidak enak, disertai sesak nafas.

Dijelaskan oleh Habibi, bahwa pada hari pemungutan suara pemilu 2024 pada 14 Februari, almarhum sudah merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Setelah hari pencoblosan, ia masih pergi ke kebun, baru kemudian berobat ke bidan setelah kondisi tubuhnya sangat terasa sakit, sesuai dengan keterangan keluarga.

"Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya. (ehl/c1/abd)

Tag
Share