Langit

Ilustrasi-Sajjad Saju/Pixabay--

 

“Ada apa kau kemari, Langit? Kau panggil nama dia, tak kan keluar anak itu. Bintang dengan keluarganya sudah pindah ke Kalimantan kemarin. Tidak tahu, kau?” ucap Pak Ucok.

 

Aku yang mendengarnya langsung lemas. Rasanya kaki dan tanganku mati rasa. Bibirku terasa kaku. Semua kata yang ingin aku ucapkan sebelumnya langsung hilang tertelan tenggorokan. Berat rasanya, sakit. Mengapa Bintang tidak memberitahuku? Apa salahnya memberitahuku sebelum dia benar-benar hilang dari hidupku?

 

Mulai sekarang semuanya kujalani sendirian. Sekarang aku melihat langit tanpanya lagi. Aku benar-benar sendiri. Aku jarang berinteraksi lagi dengan banyak orang di sekitarku. Aku.(*)

 

Tag
Share