Perkuat Identitas Desa Banjaragung, Mahasiswa KKN Unila Ciptakan Motif dan Tari Khas
INOVASI: Mahasiswa KKN Unila di Desa Banjaragung, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, menciptakan motif dan tari khas Desa Banjaragung. -FOTO HUMAS UNILA -
BANDARLAMPUNG – Mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) di Desa Banjaragung, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, berhasil menciptakan motif dan tari khas Desa Banjaragung. Proses pembuatan dilakukan sejak awal KKN hingga satu minggu sebelum sosialisasi, yaitu sekitar 20-25 hari.
Ide ini muncul setelah pra-KKN dan latihan dimulai sejak awal KKN. Kelompok mahasiswa KKN Desa Banjaragung yang berhasil membuat motif dan tari khas tersebut terdiri atas sembilan anggota dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2021.
BACA JUGA:Hadapi SNBP, Ini Strategi SMA Al Kautsar agar Siswa Eligble Lolos!
Mereka antara lain Rizki Atmoko Dwinata dari Pendidikan Seni Tari; Ekin Pujanta Perangin Angin dari Pendidikan Musik; Ayu Setiawati dari Pendidikan Sejarah; Alna Tarisa Desisfa dari Pendidikan Biologi; Aindhya Awliana Rizqi dari Pendidikan Matematika; Haya Lutfia Amani dari Pendidikan Kimia; Rumaisa Hidayani dari Pendidikan Fisika; Putri Abelia Azahara dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; serta Mey Krisdianty dari Pendidikan Jasmani.
Pembuatan motif dan tarian dilakukan karena Desa Banjaragung belum memiliki ciri khas sendiri untuk daerahnya. Hal ini mendorong tim mahasiswa KKN Desa Banjaragung untuk membuat motif dan tari khas tersebut. “Tujuan kami menjalankan program penciptaan tari dan motif adalah untuk menciptakan identitas Desa Banjaragung serta memperkuat karakter seni di desa tersebut,’’ kata Rizki Atmoko Dwinata.
BACA JUGA:Kolaborasi Itera dan Dompet Dhuafa Lampung, Dalam Bidang Apa Saja?
Jung Ngepas merupakan nama motif yang diciptakan oleh mahasiswa KKN Desa Banjaragung. Jung merupakan simbol dari motif tapis Lampung dan Ngepas berarti mengipas. Dalam maknanya, kipas terbuka ini dikorelasikan dengan sifat masyarakat desa, terutama keramahtamahan dan kerukunan. Motif ini terinspirasi dari beberapa kabupaten. Antara lain, motif belah ketupat dari Tanggamus, motif celugam dari Lampung Barat, dan motif leluwak tehambur dari Kota Metro.
Dosen pengampu lapangan juga turut berperan dalam penentuan dan persetujuan program kerja di awal. DPL yang mendampingi adalah Miss Novita Nurdiana, M.Pd. yang merupakan dosen Pendidikan Bahasa Inggris.
Harapan yang disampaikan oleh kelompok mahasiswa KKN Desa Banjaragung melalui motif dan tarian ini adalah agar Desa Banjaragung lebih dikenal oleh masyarakat, baik lokal maupun nasional. Juga agar generasi berikutnya selalu memiliki kesadaran akan budayanya dan tidak melupakan jejak tradisi mereka. (rls/c1/ful)