RAHMAT MIRZANI

Jokowi Bilang Bantuan Beras Diberikan Karena Petani Gagal Panen

RAPIKAN BERAS: Pedagang merapikan beras yang dijual di Depok, Jawa Barat. -FOTO SALMAN TOYIBI/JAWA POS -

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog Purwomartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (30/1). 

Melalui Sekretariat Presiden (Setpres) di Jakarta, Jokowi menyebut alasan pemerintah menyalurkan bantuan pangan karena hampir semua negara petaninya gagal panen dan berimbas naiknya harga beras.

“Kenapa bantuan beras ini kita berikan? Karena memang di seluruh dunia, di semua negara itu harga berasnya terkerek naik semuanya, naik. Karena apa? Panennya banyak yang gagal, panennya banyak yang puso,” jelasnya, dikutip dari Antara.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menuturkan bahwa kegagalan panen diakibatkan perubahan iklim. Hal ini menyebabkan 22 negara menghentikan ekspor beras dan lebih memprioritaskan beras untuk kebutuhan di dalam negerinya.

BACA JUGA:Potensi Cuaca Ekstrem hingga Awal Februari

“Oleh sebab itu, kita kesulitan untuk membeli beras di negara-negara lain karena beras mereka dipakai sendiri untuk rakyatnya” kata Jokowi.

Presiden menekankan kepada para petani agar terus tingkatkan produktivitas padi. Dengan harap suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan kembali.

“Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik. Itu kejadian di semua negara,” ujar Presiden.

Pemerintah memberikan bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan, dengan sasaran 22 juta penerima manfaat. Dijekaskan Jokowi, bantuan ini akan diterima hingga bulan Juni 2024 dan bisa diperpanjang jika anggaran negara mencukupi.

BACA JUGA:58 Tahun Bank Lampung Melayani dan Berprestasi

“Yang paling penting bapak ibu, Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni diberikan bantuan. Juli malah keterusan. Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN kita hitung-hitung cukup, bisa dilanjutkan lagi,” tuturnya.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur DIJ Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo juga ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut. 

Jokowi mengatakan bantuan pangan cadangan beras pemerintah yang disalurkan untuk masyarakat penerima manfaat merupakan beras dengan kualitas premium.

“Beras yang bapak ibu terima ini bukan beras medium, tapi beras premium,” kata Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke Gudang Bulog Pajangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa.

Tag
Share