Waspada Serangan DBD, Pemkot Bandar Lampung Gelar Fogging Massal
Proses fogging di salah satu rumah warga, di Bandarlampung, Senin (29/1). -FOTO MELIDA ROHLITA-
Sebelumnya, Dampak El-Nino merambah ke berbagai hal. Bahkan berpengaruh terhap keganasan nyamuk demam berdarah (DBD).
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung, dari total 126 Kelurahan, sebanyak 107 kelurahan merupakan daerah endemis DBD.
Dari 107 kelurahan itu, ada lima kelurahan yang puya kasus tinggi. Yakni Panjang Selatan, Rajabasa Jaya, Rajabasa Raya, Gedong Air, dan Sukarame.
"Daerah Endemis itu terjadi karena kasusnya berulang setiap tahun di daerah itu," papar Plt Kepala Dinkes Bandar Lampung Desti Mega Putri, Kamis (15/6).
Desti juga menginformasikan, ada 112 Kasus DBD di Bandar Lampung sejak Januari hingga 13 Juni 2023.
Rinciannya, Januari sebanyak 25 kasus, Februari (23 kasus), Maret (13 kasus), April (12 kasus), Mei (27 kasus), dan Juni (12 kasus).
Karenanya, Dinkes Bandar Lampung, terus melakukan langkah komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam upaya kewaspadaan dini dan pengendalian dengue.
Yang meliputi, penyuluhan pada masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 M Plus serentak dan larvasidasi, serta memastikan ketersediaan sarana dan prasarananya.
Desti mengatakan bahwa fenomena Elnino ini biasanya juga diikuti dengan peningkatan kasus dengue. Sehingga, kata dia, Dinas Kesehatan menghimbau warga Bandar Lampung untuk tetap mewaspadai diri dan keluarga dari DBD.
"Kami (Dinas Kesehatan Bandar Lampung) meminta warga waspada guna meminimalisir potensi paparan penyakit yang biasa menjangkit di musim kemarau dan fenomena Elnino termasuk waspada akan penyakit DBD," tambah Desti.
Desti menyampaikan beberapa langkah langkah untuk pencegahan DBD dari fenomena El Nino, antara lain persiapan fisik perlu dilakukan guna meminimalkan potensi paparan DBD.
Dinas Kesehatan Bandar Lampung juga terus melakukan pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien.
Yakni, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menggunakan metode 3 M Plus, antara lain, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.
Untuk plus dengan metode 3 M Plus tersebut, lanjut Desti adalah melakukan segala bentuk pencegahan lainnya seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
Lalu, menanam tanaman pengusir nyamuk , menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah. " Gunakan anti nyamuk semprot maupun oleh bisa bila diperlukan,"sebutnya.