Kebakaran Meningkat Dua Kali Lipat

PADAMKKAN API: Petugas berjibaku memadamkan api kebakaran lahan. -FOTO: DOK. DAMKARMAT TULANGBAWANG-

MENGGALA - Kasus kebakaran di Kabupaten Tulangbawang meningkat dua kali lipat dalam kurun satu bulan, September–Oktober 2023. Hal ini akibat kemarau panjang dampak dari El Nino beberapa bulan terakhir.

Penyumbang terbanyak kasus kebakaran di Tuba yakni kasus kebakaran lahan. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu tanggal 1 hingga 30 Oktober 2023 saja telah terjadi 65 kasus kebakaran. Bahkan, 64 kasus yakni kebakaran lahan. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Tuba Muhammad Umar mengatakan, kasus kebakaran pada Oktober 2023 meningkat tajam dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Kasus kebakaran pada Oktober 2023 meningkat, paling banyak kebakaran lahan. Total terdapat 65 kasus kebakaran, 64 kasus akibat kebakaran lahan," terang Umar, Selasa (31/10).

Berdasarkan data yang dihimpun, kasus kebakaran di Tulang Bawang dalam kurun waktu satu bulan terakhir mengalami peningkatan dua kali lipat.

Pada medio September 2023, sedikitnya terjadi 38 kasus kebakaran di Tulang Bawang. Jumlah tersebut juga didominasi oleh kasus kebakaran lahan.

Umar yang juga mantan Camat Banjar Margo tersebut menjelaskan, tingginya kasus kebakaran di Tulang Bawang akibat kemarau panjang dan rendahnya intensitas hujan.

Dikatakannya, 99 persen kasus di Tulang Bawang didominasi oleh kebakaran lahan. 

"Petugas sendiri dilapangan sampai kewalahan. Sebab, dalam sehari rata-rata ada enam laporan kebakaran yang masuk," ungkapnya.

Kendala yang dialami para petugas pemadam kebakaran tersebut diantaranya yakni keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia (SDM) dalam memadamkan api karena intensitas peristiwa kebakaran yang meningkat tajam. 

Dijelaskannya, saat ini Damkartan Tulang Bawang memiliki 50 petugas pemadam kebakaran dan empat unit armada pemadam kebakaran. 

Untuk memadamkan peristiwa kebakaran di sekitar wilayah Kecamatan Menggala tiga unit armada pemadam kebakaran selalu stanbye di markas.

Sementara itu, satu unit armada lainnya standby di wilayah Kecamatan Banjar Agung. 

Umar juga menerangkan, saat proses pemadaman kebakaran lahan pihaknya sering mengalami kendala. 

Diantaranya yakni akses menuju lokasi yang cukup sulit dijangkau menggunakan kendaraan roda empat. 

Selain itu, faktor cuaca dan angin juga menjadi kendala tersendiri dan menambah sulit petugas di lapangan dalam memadamkan api.

Agar peristiwa kebakaran tidak semakin banyak, terkhusus kasus kebakaran lahan, Umar mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan yakni dengan tidak membuat puntung rokok sembarangan.

Menurutnya, kekeringan akibat kemarau panjang membuat semak belukar dan rerumputan menjadi kering serta mudah terbakar.

Di samping itu, ia juga mengingatkan masyarakat mengecek dan memastikan terlebih dahulu kondisi kompor atau perapian sebelum bepergian. (nal/c1/abd) 

 

 

Tag
Share