UNIOIL
Bawaslu Header

Unila Terus Tingkatkan Kualitas, IKA FKIP Diminta Minta Masukan, Gagasan, dan Ide-Ide

Audiensi: Perwakilan Calon Pengurus IKA FKIP Unila beraudiensi dengan Rektor Unila Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN.Eng., Jumat (19/1).-FOTO ISTIMEWA -

BACA JUGA:Kasus Korupsi di DJKA, KPK Akan Periksa Sekjen Kemenhub

Bustami mewakili keluarga besar IKA FKIP Unila merasa sangat bangga dan terhormat diundang menghadiri Yudisium Lulusan Sarjana dan Pascasarjana FKIP Unila Periode III Bulan Januari 2024 ini. Dengan rasa bangga dan tangan terbuka, IKA FKIP Unila menyambut baik dan menerima adik-adik, saudara-saudara yang baru lulus untuk menjadi bagian dari keluarga besar IKA FKIP Unila.

Bustami juga menekankan bahwa IKA FKIP Unila selain sebagai wadah komunikasi antar-lulusan, juga sangat diharapkan mampu berperan besar dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan kesempatan berkarir dan pertukaran informasi sehingga para alumni bisa lebih cepat mendapatkan kesempatan berkarir. Jika ini bisa dicapai, akan memberi dampak positif bagi kinerja FKIP Unila.

’’Tentu untuk menjalankan peran dan fungsi ini tidak mudah, menuntut tanggung jawab yang besar dan berat. Namun, harus dijalankan secara sungguh-sungguh dan optimal. Sejalan dengan penguatan organisasi IKA FKIP Unila itu sendiri yang disadari belum sepenuhnya kuat dan mantap,’’ kata Bustami. 

Bustami melanjutkan, semua menyadari bahwa hari ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang serta berubah begitu cepat bahkan sangat cepat. 

’’Beberapa waktu yang lalu kita masih mencoba beradaptasi dan  bergumul akrab dengan era Revolusi Industri 4.0 (four point’ zero) yang  ditandai dengan perkembangan pesat di dunia IT. Kita diharuskan akrab dengan kata kunci otomatisasi, analisis big data, teknologi robot, artificial intelegence (AI), hingga internet of thing (IoT). Mbah Google, sudah ketinggalan,’’ ujar Bustami.

Belum juga Revolusi Industri 4.0 selesai kita “gauli”, kata Bustami, sudah diajak masuk pada era Revolusi Industri 5.0. (five point’ zero) yang jauh lebih memberi penguatan pada otomatisasi dan digitalisasi. ’’Konsep yang lebih mengedepankan penggabungan antara manusia dan teknologi. Capaianya jauh lebih sempurna dari era sebelumnya. Situasi ini menuntut kita untuk terus berubah dan beradaptasi dengan cepat. Kalau tidak, kita akan makin tertinggal jauh,’’ ungkapnya.

Melihat situasi demikian, kata Bustami, maka para alumni yang masih sehat dan kinyis-kinyis ini tidak boleh merasa cepat puas. ’’Jangan seolah apa yang kita dapat dan punya sekarang ini sudah cukup. Tidak! Kita semua tidak boleh berhenti, harus terus belajar dan belajar lagi. Para sarjana harus bisa mengambil posisi terbaik di mana kita bisa mengambil peran yang optimal. Peran yang tidak dimiliki oleh perkembangan dan kemajuan  IT. Yaitu pada sisi humanismenya, sentuhan moral, sentuhan hati, dan ketulusan dalam berkarya,’’ katanya.

Bustami mewakili semua alumni dan stakeholder lain juga menyampaikan apresiasi atas semua capaian dan prestasi yang telah diukir oleh kampus kita, FKIP Unila tercinta, yang terus mencoba menjawab tantangan dan tuntutan kemajuan dengan berbagai inovasi, improvisasi, dan kreativitas. 

Meski demikian, kata Bustami, FKIP Unila tidak boleh cepat puas atas semua itu. ’’Kolaborasi, inovasi, dan improvisasi harus terus ditingkatkan. Sinergitas antara civitas akademika dengan mitra stakeholder lain harus makin inten dilakukan hingga FKIP Unggul bisa segera tercapai,’’ katanya. 

Dalam era globalisasi di semua sektor dewasa ini, kata Bustami, persaingan begitu nyata, keras, dan berat. ’’Baik di tingkat lokal, nasional, apalagi di tingkat internasional. Untuk bisa masuk dalam persaingan, maka hanya pribadi yang kuat, tangguh, berkualitas, dan berkarakter, didukung dengan soliditas jaringan yang mampu memenangkan pertarungan. Keberadaan IKA FKIP yang kuat menjadi sangat penting dan strategis untuk memberikan dukungan bagi para alumni,’’ ujarnya.

Dengan demikian, kata Bustami, pengalaman belajar yang berkualitas selama di kampus dan kemauan untuk terus belajar untuk menyiapkan diri menjadi pribadi yang unggul tentu akan menjadi bekal terbaik untuk memasuki pertarungan global,’’ ungkapnya. (rls/c1/ful)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan