Perahu Terbalik, Nelayan di Pesisir Barat Nyaris Tenggelam
--
PESISIR TENGAH - Empat nelayan asal Kuala Stabas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mengalami insiden menegangkan. Pasalnya, ketika perahu yang mereka tumpangi terbalik dan nyaris tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di perairan Pantai Labuhan Jukung, Minggu (7/12), sekitar pukul 14.00 WIB. Beruntung, keempat nelayan berhasil selamat berkat kesigapan petugas penjaga pantai (lifeguard) yang segera melakukan tindakan penyelamatan.
Peristiwa itu sontak menarik perhatian pengunjung dan warga sekitar karena terjadi tidak jauh dari bibir pantai yang saat itu sedang ramai dikunjungi wisatawan. Ombak besar yang datang secara tiba-tiba menghempas perahu jukung kecil yang digunakan para nelayan untuk berangkat melaut, sehingga menyebabkan perahu terbalik dan melempar seluruh penumpangnya ke laut.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pesbar, Meiwantoro membenarkan ada insiden kecelakaan laut itu. Ia menjelaskan perahu itu berangkat dari Kuala Stabas dengan tujuan melaut di seputaran perairan Labuhan Jukung ketika ombak besar menghantam dari arah samping perahu.
“Iya benar, ada perahu nelayan yang terbalik. Berdasarkan keterangan dari penjaga gerbang di Pantai Labuhan Jukung, kejadian itu sekitar pukul 14.00 WIB, saat empat orang nelayan dengan menggunakan satu unit perahu jukung itu berangkat untuk melaut dari Kuala Stabas menuju wilayah Labuhan Jukung,” katanya.
Menurutnya, setibanya di kawasan perairan Labuhan Jukung, gelombang tinggi datang secara tiba-tiba sehingga tidak dapat diantisipasi oleh para nelayan, hingga menyebabkan perahu terbalik.
Empat nelayan di dalam perahu itu pun ikut terhempas keluar hingga nyaris tenggelam bersama perahu. Mengetahui ada kondisi darurat di tengah laut, petugas lifeguard yang sedang siaga di pos penjagaan Labuhan Jukung segera mengambil tindakan penyelamatan. Dengan menggunakan peralatan keselamatan seperti pelampung, lifeguard langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban satu per satu.
“Mengetahui ada peristiwa itu, lifeguard yang berada di Labuhan Jukung langsung berupaya menyelamatkan nelayan dan perahu yang nyaris tenggelam itu,” jelasnya.
Masih kata dia, seluruh nelayan berhasil ditarik menuju bibir pantai dalam keadaan selamat meski sempat mengalami kepanikan akibat situasi ekstrem yang terjadi. Sementara itu, perahu yang terbawa arus kuat juga berhasil dievakuasi ke daratan tidak lama setelah seluruh nelayan dinyatakan aman. Sedangkan untuk identitas nelayan itu tidak dilakukan pendataan, karena memang sebelumnya fokus utama petugas yakni penyelamatan.
“Beruntung dalam peristiwa tersebut semua nelayan berhasil diselamatkan menuju pinggiran pantai Labuhan Jukung, begitu juga dengan perahunya berhasil dievakuasi,” katanya.
Menyikapi insiden yang berpotensi menimbulkan korban jiwa tersebut, Meiwantoro mengimbau agar para nelayan maupun masyarakat pesisir lebih berhati-hati, terutama saat kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Menurutnya, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam mencegah terjadinya kecelakaan laut serupa.
“Dengan adanya insiden tersebut tentu harus menjadi perhatian kembali terutama bagi nelayan yang hendak melaut untuk dapat memperhatikan kondisi cuaca di perairan. Hal ini sebagai upaya meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan laut,” ujarnya.