Banjir dan Longsor Mengancam
ilustrasi edwin/radar lampung-ilustrasi edwin/radar lampung-
BANDARLAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memprediksi cuaca ekstrem melanda Provinsi Lampung hingga 7 Januari mendatang.
Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan kondisi umum informasi dinamika atmosfer sejak 1 Januari 2024 terpantau SOI : -2.4 (tidak signifikan < +7) —> suplai uap air bergerak dari Pasifik Barat ke Pasifik Timur, aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia Timur tidak signifikan.
Kemudian indeks ENSO di NINO3.4 : +1.56 (normal ±0.5) —> tidak signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia. Untuk DMI +0.74 (normal ±0.4) —> suplai uap air dari wilayah Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan (aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan).
’’MJO sendiri ada pada kuadran dua (Indian Ocean) —> tidak berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,” katanya, Selasa (2/1).
BACA JUGA:Kadisnaker Lampung Agus Nompitu Mengundurkan Diri
Terdapat juga belokan angin dan konvergensi di wilayah Sumut, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulaun Babel, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Kemudin pada lapisan 700mb dan 850mb terpantau signifikan cukup tinggi di sebagian besar wilayah Lampung. Terutama dominan tinggi di wilayah Lampung bagian Utara dan Timur pada pagi hari dan pada sore menjelang malam cukup signifikan di wilayah Lampung bagian Barat dan Selatan. Pada dini hari juga cukup signifikan di wilayah Timur laut dan Timur, untuk lapisan 500mb terpantau signifikan cukup tinggi pada dini hari hingga pagi hari.
“Sehingga potensi hujan lebat disertai kilatan petir dan angin kencang di wilayah pada siang dan sore hari di hampir seluruh wilayah Lampung,” kata Rudy.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyakarakat Lampung memantau perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG. Informasi ini dapat membantu dalam persiapan dan pengambilan langkah-langkah keselamatan yang diperlukan.
BACA JUGA:Utang Indonesia Tembus Rp 8.041,01 triliun, Kemenkeu Sebut Masih Dalam Kategori Aman
Pastikan saluran air di sekitar rumah tetap bersih dari sampah dan tidak tersumbat. Ini dapat membantu mengurangi risiko genangan air.
’’Mengingat tingkat curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor, masyarakat diminta untuk waspada terhadap peringatan dini dan evakuasi jika diperlukan,” ujarnya.
Terlebih ketika hujan berlangsung sebisa mungkin menghindari berada di daerah rawan banjir, tepi sungai, atau daerah dengan kemiringan tinggi yang rentan terhadap tanah longsor. ’’Masyarakat disarankan untuk menyimpan dokumen penting dan barang berharga di tempat yang aman, terutama jika tinggal di daerah yang sering terkena dampak banjir,” ucapnya.
Pengguna jalan harus memperhatikan kondisi jalan, terutama selama hujan deras. Hindari berkendara di daerah yang tergenang air atau yang berpotensi berlumpur. ’’Masyarakat sebaiknya mempersiapkan perlengkapan darurat seperti senter, baterai cadangan, air bersih, dan makanan non-perishable dalam menghadapi kemungkinan pemadaman listrik atau isolasi,” pungkasnya. (mel/c1/rim)