Empat Bulan Berjalan Kaki demi Hadiri Ijtima Ulama Dunia

TABLIG AKBAR: Haji Abdul Khadir Taba, jamaah yang dikenal sebagai musafir dakwah, memulai perjalanan dari Palu dengan berjalan kaki menuju pelabuhan.-FOTO GADIS -

Untuk menampung jamaah internasional dan nasional, panitia telah menyiapkan beragam fasilitas skala besar di lahan 50 hektare. Di antaranya, 3.500 unit MCK, 200 dapur umum, 200 tenda (khitoh), 80 tandon air, 30 sumur bor. Sehingga, total ada 6 juta meter kubik air bersih untuk kebutuhan jamaah.

“Tiga hari pelaksanaan, semua fasilitas insya Allah cukup. Kami ingin jamaah merasa aman dan nyaman,” kata Firmansyah.

Panitia berharap Ijtima Ulama Dunia 2025 menjadi ajang memperkuat ukhuwah umat Islam melalui doa, dzikir, dan dakwah bersama.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memberikan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Lampung menjelang dan saat pelaksanaan acara.

Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, mengatakan kondisi atmosfer saat ini menunjukkan peningkatan peluang hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir serta angin kencang.

“Dinamika atmosfer sedang aktif. Dipole Mode Indeks berada di -0,99 yang memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah barat Indonesia, termasuk Lampung,” katanya.

BMKG mencatat sejumlah wilayah di Lampung berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada 26–29 November, termasuk Pesisir Barat, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Tengah, hingga Tulangbawang.

BMKG mengimbau jamaah untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di tenda atau area terbuka. “Hindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame jika hujan deras disertai petir. Aktivitas di laut juga perlu lebih hati-hati,” ucap Rudy. (gds/mel/c1/yud)

 

Tag
Share