Oversharing di Medsos, Data Pribadi Bisa Dicuri

Ilustrasi media sosial.-FOTO UNSPLASH -

JAKARTA– Pada era digital seperti sekarang, media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari berbagi momen, mencari hiburan, hingga membangun personal branding, semuanya bisa dilakukan melalui Instagram, TikTok, Facebook, maupun X (Twitter).

 

Di balik kemudahan tersebut, ada ancaman serius yang semakin marak, yaitu kebiasaan oversharing atau membagikan informasi pribadi secara berlebihan di internet.

 

Tanpa disadari, unggahan seperti lokasi real time, foto identitas, boarding pass, hingga rutinitas harian dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk mencuri data pribadi.

 

Jika kebiasaan ini dibiarkan, dampaknya bisa sangat serius, mulai dari pencurian identitas, peretasan akun penting, hingga ancaman keamanan fisik di dunia nyata.

 

Apa itu oversharing di media sosial? Oversharing adalah kebiasaan membagikan informasi pribadi secara berlebihan atau tidak perlu di media sosial. Perilaku ini termasuk mengunggah foto identitas. seperti KTP atau boarding pass, membagikan lokasi secara real time, menunjukkan pelat kendaraan atau kondisi rumah secara jelas, mencurahkan masalah keluarga secara publik, atau mengunggah foto anak lengkap dengan detail sekolah maupun alamat.

 

Pelaku kejahatan digital sering memanfaatkan potongan informasi kecil dari unggahan seseorang untuk melakukan data harvesting. Berikut ini beberapa jenis data yang paling berisiko dicuri.

 

Pertama, informasi identitas. Data seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, atau tanggal lahir dapat digunakan pelaku untuk membuat identitas palsu, mengakses akun digital, atau bahkan melakukan penipuan atas nama kamu.

 

Tag
Share