Bandarlampung Incar Lonjakan Insentif Daerah 2025
Radar Lampung Baca Koran--
BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menatap peluang Dana Insentif Daerah (DID) 2025 dengan optimisme tinggi. Deretan capaian kinerja sepanjang tahun menjadi modal kuat bagi kota Tapis Berseri ini untuk kembali masuk sebagai penerima insentif dari pemerintah pusat.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bandar Lampung, Zaky Irawan, mengatakan bahwa tren peningkatan insentif dalam dua tahun terakhir memperlihatkan penilaian positif dari pusat terhadap kinerja Pemkot.
“Setiap tahun kita selalu menerima DID, meski besarannya berbeda-beda. Tahun 2024 kita dapat Rp17,5 miliar, jauh naik dari 2023 yang hanya sekitar Rp5,4 miliar. Ini menunjukkan kinerja daerah terus membaik,” katanya, Jumat, 21 November 2025.
BACA JUGA:Ayah Tewas Digorok Anak Kandung
Dirinya menjelaskan bahwa penilaian DID mencakup berbagai aspek, mulai dari pelayanan publik, inovasi daerah, reformasi birokrasi, hingga peningkatan ekonomi daerah.
Menurut Zaky, seluruh indikator tersebut menunjukkan perkembangan signifikan pada 2025. “Bandar Lampung tahun ini punya banyak pencapaian, termasuk pengembangan UMKM, inovasi layanan publik, dan beberapa penghargaan lain. Itu yang membuat kami optimistis tahun ini nilainya bisa naik lagi,” imbuhnya.
Zaky menambahkan, pemerintah pusat biasanya mencairkan insentif daerah pada akhir November. Skema ini hampir selalu berulang setiap tahun sehingga BKAD yakin Bandar Lampung kembali masuk dalam daftar penerima.
Pihaknya juga menegaskan bahwa DID bukan sekadar tambahan pendapatan daerah, tetapi bentuk pengakuan atas efektivitas kebijakan dan program pemerintah kota.
“Capaian ini bukan hanya kebanggaan pemerintah, tetapi bukti bahwa program-program yang dijalankan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Pemkot berharap nilai insentif yang diterima pada 2025 meningkat sehingga dapat memperkuat kapasitas fiskal daerah.
Dana tersebut rencananya akan diarahkan untuk mendukung program prioritas, mulai dari penguatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan UMKM, hingga peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan.
“Kalau DID naik, ruang fiskal kita akan lebih kuat untuk mendorong kualitas layanan publik dan pembangunan di Bandar Lampung,” pungkasnya. (Mel/c1/yud)