Penyebab Pikun dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi otak. --FOTO KLIK DOKTER/NET
Ketiga, penyakit degeneratif. Penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson menyebabkan sel saraf otak melemah dan mati secara bertahap. Akibatnya, kemampuan mengingat dan berpikir ikut menurun.
Faktor genetik dan gaya hidup seperti pola makan dan tidur yang tidak teratur berperan besar dalam risiko penyakit itu. Stimulasi otak secara rutin dengan membaca, menulis, atau belajar hal baru bisa mengurangi potensi terjangkit penyakit tersebut.
Keempat, infeksi otak. Infeksi seperti meningitis atau ensefalitis dapat merusak jaringan otak. Peradangan yang terjadi menyebabkan kebingungan, disorientasi, hingga hilangnya memori jangka pendek maupun panjang.
Dalam banyak kasus, efeknya masih bisa terasa meski infeksi telah sembuh. Karena itu, pengobatan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan permanen pada fungsi otak.
Kelima, penyakit autoimun. Pada penyakit autoimun seperti Lupus dan Multiple Sclerosis (MS), sistem kekebalan tubuh salah mengenali jaringan otak sebagai ancaman dan berbalik menyerangnya.
Serangan itu menyebabkan peradangan kronis yang mengganggu jalur komunikasi antar-neuron. Jalur yang berperan penting dalam konsentrasi, koordinasi, serta memori.
Pengelolaan jangka panjang dengan obat anti-inflamasi dan pola hidup sehat dapat membantu memperlambat kerusakan saraf. Juga menjaga kestabilan fungsi otak.
Keenam, kekurangan zat besi. Zat besi memiliki peran vital dalam mengantarkan oksigen ke otak melalui sel darah merah. Saat tubuh kekurangan zat besi, suplai oksigen menurun. Otak akan kekurangan energi untuk menjalankan proses kognitif dengan optimal.