Kelebihan dan Kekurangan Mobil Hidrogen

Mobil hidrogen Hyundai dipamerkan. --FOTO HYUNDAI.COM

 

Kedua, infrastruktur penyimpanan dan distribusi minim. Fasilitas seperti elektroliser, penyimpanan hidrogen cair atau gas, hingga stasiun pengisian masih sangat terbatas. Tanpa infrastruktur memadai, penerapan mobil hidrogen sulit dilakukan.

 

Ketiga, investasi belum optimal. Karena industri hidrogen membutuhkan dana besar dan jangka panjang, minimnya insentif membuat investor cenderung menunda langkah.

 

Keempat, aturan teknis belum lengkap. Standar keselamatan, transportasi, hingga spesifikasi teknis kendaraan hidrogen masih dalam pengembangan. Ketiadaan standar ini menghambat masuknya model FCEV ke pasar lokal.

 

Pemerintah telah menyusun peta jalan pengembangan hidrogen sebagai bagian dari strategi transisi energi. Jika berjalan konsisten, hidrogen berpotensi menjadi sumber energi penting di masa depan.

 

Secara keseluruhan, mobil hidrogen memiliki peluang besar menjadi solusi transportasi berkelanjutan. Namun, kesuksesannya bergantung pada beberapa faktor. Yakni ketersediaan infrastruktur memadai; penurunan biaya produksi hidrogen hijau; efisiensi dan inovasi sel bahan bakar; regulasi yang jelas dan mendukung investasi; serta kolaborasi industri untuk membangun ekosistem hidrogen.

 

Saat ini, mobil hidrogen mungkin belum menjadi pilihan utama masyarakat, terutama di negara dengan infrastruktur terbatas. Namun, dalam jangka panjang teknologi ini berpotensi berkembang berdampingan dengan mobil listrik berbasis baterai. (beritasatu.com)

 

Tag
Share