Scam Online Makin Ganas

Ilustrasi deepfake --FOTO GOODTIMES

JAKARTA - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, masyarakat kini menghadapi jenis ancaman baru yang semakin sulit dikenali. Banyak penipuan online yang kini menggunakan deepfake berbasis artificial intelligence (AI) hingga masking online.

 

Fenomena ini semakin marak dalam beberapa tahun terakhir. Pelaku scam tidak lagi sekadar mengirim pesan palsu, tetapi mampu menyamar sebagai tokoh publik, atasan di kantor, hingga anggota keluarga untuk memancing rasa percaya korban. Modusnya pun beragam, mulai dari permintaan transfer dana mendesak, investasi bodong berkedok figur terkenal, hingga manipulasi video panggilan yang tampak nyata.

 

Seperti pengalaman Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono. Namanya pernah dicatut oleh pelaku scam untuk meminta uang kepada korban. Pelaku berpura-pura sebagai bupati Banyumas yang ingin menjual mobil dan meminta uang muka atau down payment (DP) kepada korbannya.

 

’’Ada yang memakai nama saya via WhatsApp, bilangnya saya butuh uang mau jual mobil dan minta down payment. Ada (korban) yang kena Rp 5 juta,” kata Sadewo saat acara puncak bulan inklusi keuangan 2025 yang digelar di Purwokerto baru-baru ini.

 

Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat, pada 22 November 2024 hingga 11 November 2025, total kerugian akibat berbagai modus scam online mencapai Rp7,8 triliun.

 

Selama periode itu, IASC menerima 343.402 laporan penipuan dengan 563.558 rekening terindikasi terlibat dalam aktivitas scam. Dari jumlah tersebut, 106.222 rekening berhasil diblokir, sementara dana yang berhasil diamankan mencapai Rp386,5 miliar. Peningkatan laporan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin rentan terhadap berbagai modus penipuan, termasuk kejahatan yang memanfaatkan teknologi.

 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menegaskan, peningkatan literasi serta kewaspadaan masyarakat menjadi langkah utama dalam mencegah maraknya penipuan digital atau scam online.

 

Tag
Share