Investasi Hilirisasi Pertanian Rp371 T Disepakati

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. --FOTO BERITASATU.COM/MUHAMMAD FARHAN

JAKARTA – Pemerintah menyepakati investasi hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan senilai Rp371 triliun. Kesepakatan ini dilakukan antara Kementerian Pertanian, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, investasi hilirisasi ini mencakup sektor pertanian, perkebunan, pangan, peternakan, dan hortikultura. Amran menambahkan, saat ini tahap studi kelayakan tengah berjalan dan akan dituntaskan secepat-cepatnya.

 

"Total rencana investasi kurang lebih Rp371 triliun, kita investasi sektor pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan," ujar Amran dalam jumpa pers, Jumat (7/11).

 

Amran melanjutkan, investasi hilirisasi yang akan dipercepat berpotensi pada sejumlah komoditas. Adapun komoditas yang diprioritaskan yakni kelapa, kakao, mete, kelapa sawit, kelapa dalam, serta peternakan ayam pedaging dan telur terintegrasi.

 

"Untuk peternakan ayam pedaging dan telur terintegrasi ada anggaran khusus sebesar Rp 20 triliun. Kita akan buat seluruh Indonesia untuk mensuplai Makan Bergizi Gratis (MBG). Kita menyuplai, jangan sampai telur dan ayam ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang," terang Amran.

 

Selain itu, Amran menekankan investasi ini juga ditujukan untuk komoditas yang sudah diekspor ke tingkat global. Ia menyebut, semisal kelapa yang sudah mencapai Rp24 triliun, menjadikan Indonesia sebagai eksportir kelapa terbesar nomor satu di dunia.

 

"Jika kita hilirisasi sesuai dengan diagram pohon industri, itu bisa 100 kali lipat. Artinya bisa Rp 2.400 triliun, secara teori," ungkap Amran

 

Senada, CEO Danantara Rosan Roeslani menegaskan bahwa hilirisasi sektor pertanian memiliki dampak sosial yang lebih besar dibandingkan sektor mineral karena padat karya dan langsung menyentuh masyarakat di lapangan.

Tag
Share