Infrastruktur Difokuskan pada Ketahanan Pangan

Radar Lampung Baca Koran--

BANDARLAMPUNG - Belanja infrastruktur kementerian/lembaga di Provinsi Lampung tahun 2025 tercatat sangat terkonsentrasi pada sektor ketahanan pangan dan konektivitas antarwilayah. 

Empat klaster utama, yakni sumber daya air (irigasi), optimalisasi lahan, jalan, dan operasi jaringan sumber daya air (SDA), menyerap hampir 79 persen dari total anggaran infrastruktur senilai Rp887,82 miliar, sampai 30 September 2025.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Lampung Purwadhi Adhiputranto menyampaikan bahwa fokus pembangunan infrastruktur tahun ini diarahkan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian, memperkuat jaringan irigasi, serta memperlancar konektivitas antarwilayah.

BACA JUGA:DPRD Nilai Bea Cukai Tak Serius Berantas Rokok Ilegal

“Belanja infrastruktur Lampung tahun ini memang kami arahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan memperkuat konektivitas. Sebagian besar dialokasikan untuk irigasi, jalan, dan optimalisasi lahan pertanian,” ujar Purwadhi.

Dari total belanja tersebut, prasarana jaringan sumber daya air menjadi porsi terbesar dengan realisasi Rp254,81 miliar (28,7%). 

Dana ini, difokuskan pada rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi untuk ketahanan pangan lokal sebesar Rp143,61 miliar, termasuk proyek rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Way Sekampung senilai Rp44,58 miliar, serta kegiatan normalisasi sungai dan perlindungan kawasan pesisir.

Selanjutnya, prasarana pengembangan kawasan menyerap Rp170,27 miliar (19,2%), seluruhnya untuk optimalisasi lahan dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian.

Sementara itu, bidang konektivitas darat (jalan) memperoleh Rp162,69 miliar (18,3%), terutama untuk pemeliharaan rutin jalan Rp78,94 miliar, kegiatan padat karya Rp35,34 miliar, serta dukungan terhadap jaringan jalan strategis nasional dan daerah.

Adapun kegiatan operasi dan pemeliharaan (OM) jaringan SDA menyerap Rp112,35 miliar (12,6%), meliputi operasi jaringan irigasi Rp71,69 miliar dan pengendalian banjir Rp6,85 miliar.

Selain empat klaster utama tersebut, anggaran juga dialokasikan untuk, perumahan dan permukiman Rp69,21 miliar (7,8%); padat karya prasarana SDA dan irigasi Rp44,04 miliar (5,0%).

Kemudian, jembatan dan konektivitas darat Rp24,56 miliar (2,8%); pemeliharaan bendung dan embung Rp22,05 miliar (2,5%); serta, dukungan teknis dan perencanaan proyek Rp21,53 miliar (2,4%).

Untuk tahun 2025, target output belanja infrastruktur kementerian/lembaga di Lampung mencakup, irigasi 148 km, jalan 1.307 km, pemeliharaan jembatan 11.894 meter, optimalisasi lahan pertanian 505 km².

Lalu, air minum 960 sambungan rumah, infrastruktur permukiman desa 13 hektare, peningkatan kualitas rumah swadaya 1.760 unit, dan pemeliharaan bendungan 5 unit.

Tag
Share