Sepanjang 2025, Damkarmat Bandar Lampung Tangani 692 Kasus Penyelamatan, Evakuasi Ular Mendominasi
Petugas Damkarmat mengevakuasi ular yang masuk pemukiman warga di Bandarlampung. -FOTO IST -
BANDARLAMPUNG – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandarlampung mencatat telah melakukan 692 aksi penyelamatan dan evakuasi sepanjang 2025.
Data tersebut dirilis pada Minggu, 26 Oktober 2025. Rinciannya, Januari: 70 penyelamatan; Februari: 83 penyelamatan; Maret: 74 penyelamatan; April: 79 penyelamatan; Mei: 87 penyelamatan; Juni: 54 penyelamatan.
Juli: 84 penyelamatan; Agustus: 54 penyelamatan; September: 63 penyelamatan; dan hingga 20 Oktober: 44 penyelamatan.
Kepala Dinas Damkarmat Kota Bandar Lampung, Anthony Irawan, mengatakan bahwa tugas pemadam kebakaran tidak hanya menghadapi kobaran api, tetapi juga menangani berbagai kondisi darurat di masyarakat.
“Sejak awal Januari hingga 20 Oktober 2025, kami sudah menangani sebanyak 692 kegiatan penyelamatan. Semua permintaan masyarakat kami respon dengan cepat, baik siang maupun malam hari,” kata Anthony.
Ia menjelaskan, bulan Mei menjadi periode dengan jumlah penyelamatan tertinggi yakni 87 kasus. Peningkatan aktivitas penyelamatan biasanya dipicu perubahan cuaca serta banyaknya hewan liar yang keluar dari habitatnya.
“Pada masa curah hujan tinggi atau transisi musim, laporan warga meningkat. Hewan seperti ular lebih sering muncul di pemukiman,” ujarnya.
Dari seluruh penyelamatan, evakuasi ular mendominasi dengan total 217 kasus. Ular banyak ditemukan di rumah warga, saluran air, hingga area fasilitas umum.
“Evakuasi ular paling sering kami lakukan. Kami imbau masyarakat tidak menangani sendiri karena berisiko membahayakan,” jelas Anthony.
Selain itu, petugas juga menangani berbagai penyelamatan lain seperti evakuasi biawak, tawon, tokek, kucing dan anjing terjebak, hingga bantuan teknis membuka cincin, pintu rumah, serta gembok motor macet. Bahkan ada sejumlah penanganan korban hanyut, terperosok sumur, dan kendaraan terjebak.
Anthony menambahkan, Damkarmat juga melakukan edukasi ke sekolah, perkantoran, dan pemukiman mengenai penanganan awal kebakaran serta langkah aman menghadapi hewan berbahaya.
“Kami tidak hanya menunggu laporan. Edukasi keselamatan juga rutin dilakukan agar masyarakat siap dan tidak panik saat situasi darurat,” tutupnya. (mel/c1/abd)