RAHMAT MIRZANI

Tim Gabungan Mulai Investigasi Penyebab Ledakan Smelter Nikel di Morowali, Aktivitas Dihentikan Sementara

Tim gabungan mulai mengusut kasus meledaknya smelter nikel di Morowali yang menyebabkan 13 pekerja tewas.-Foto Radar Sulteng-

MOROWALI, RADAR LAMPUNG – Penyebab kecelakaan kerja ledakan tungku smelter nikel, di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali pada Minggu (24/12) terus diusut. 

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Tengah menurunkan tim untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan tersebut. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulteng Arnol Firdaus Bandu, Selasa 26 Desember 2023.

"Kami telah mengerahkan tim gabungan untuk mencari tahu penyebab insiden ini," katanya.

Arnol menjelaskan, pihaknya juga menggandeng tim Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk bersama melakukan investigasi di kawasan industri tersebut.

BACA JUGA:Peringati 19 Tahun Tsunami, Warga Kota Banda Aceh Doakan Para Syuhada yang Menjadi Korban

Dalam kegiatan investigasi tersebut, pihaknya akan fokus pada tiga aspek yakni tenaga kerja, lingkungan, dan peralatan. Sehingga butuh waktu cukup lama untuk mendalaminya. 

"Para saksi dan korban belum bisa dimintai keterangan karena mereka masih mengalami trauma dan masih dalam perawatan medis," ungkapnya.

Namun demikian, pihaknya berkomitmen akan bekerja secara profesional. Dijelaskan, aspek lingkungan tidak cukup hanya sebatas melihat kondisi internal kawasan industri di IMIP. Lingkungan eksternal juga akan menjadi bagian dari tahapan investigasi.

"Aspek lingkungan menyangkut infrastruktur serta penataan ruang juga akan menjadi perhatian apakah memadai dan nyaman bagi pekerja atau tidak. Kami juga akan melihat apakah infrastruktur yang ada sebanding dengan nilai investasi atau tidak," urainya.

BACA JUGA:Jangan Lakukan 8 Hal Ini Pada Kucing yang Baru Diadopsi Kalau Kamu Tidak Mau Menyesal

Untuk itu, pihaknya meminta perusahaan komparatif dalam mengakomodasi hak-hak karyawan yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Penyelidikan, lanjutnya, akan dilakukan secara komprehensif. Termasuk manajemen penerapan aspek teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH). Karena aspek tersebut dapat mempengaruhi kecelakaan.

"Selama proses investigasi, kegiatan industri di lokasi kecelakaan kerja dihentikan sementara. Ini guna mempermudah proses penyelidikan secara detail," bebernya.

Diketahui, ledakan tungku smelter milik PT ITSS di kawasan industri Kabupaten Morowali pada Minggu 24 Desember 2023 menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Korban terdiri dari 4 tenaga kerja asing (TKA) asal China dan 9 tenaga kerja Indonesia (TKI). Insiden juga membuat 39 orang mengalami luka-luka sehingga harus mendapat perawatan intensif.

Tag
Share