DPRD Tubaba Temukan Pabrik Oven Meledak Tak Penuhi Standar K3

DPRD Tubaba saat kunjungi rumah korban. --

PANARAGAN - Peristiwa meledaknya oven tepung di pabrik singkong PT Mentari Prima Jaya Abadi hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia membuat DPRD Tulangbawang Barat (Tubaba) berang. 

Karenanya hari ini (24//9), wakil rakyat asal Tubaba akan memanggil pihak perusahaan serta lintas sektor terkait lainnya.

Pemanggilan dimaksudkan untuk mengetahui kronologis kejadian hingga penyebab terjadinya musibah yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia serta lima lainnya luka-luka. 

Ketua Komisi 1, Yantoni, dan anggotanya Arib Bandarsah, Arya, serta Wakil Ketua DPRD Joko Kuncoro pun meradang.

Mereka mengatakan atas perintah Ketua DPRD Busroni meminta agar perusahaan menjelaskan mengapa musibah tersebut bisa terjadi. 

Bahkan peristiwa tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius.

Berdasarkan hasil tinjauan lapangan DPRD Tubaba tidak menemukan alat pelindung diri yang merupakan bagian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menjadi standar sebuah perusahaan.

DPRD tidak melihat apakah pekerja harian ataupun karyawan, sebab perusahaan harus menerapkan sistem keselamatan kerja bagi pekerja di perusahaan tersebut. 

"Kita tidak ingin pihak perusahaan berdalih bahwa si A baru masuk kerja dan si B baru masuk, tapi keselamatan masyarakat Tulangbawang Barat harus diutamakan,"terang Yantoni dan Arib Bandarsyah di lokasi. 

Mirisnya, pekerja diduga tidak menggunakan alat pelindung sesuai standar K3. Yang menjadi pertanyaan mengapa para pekerja tidak memakai alat pelindung diri.

"Ini murni kelalaian perusahaan, Oven ini merupakan salah satu objek vital yang harus dikendalikan oleh orang profesional,"katanya Arib lagi. 

Arif mengatakan ketika turun ke lapangan, tidak ada APD yang bisa digunakan.

Karena ketika dia meminta helm yang nampak baru tidak ada helm lain yang merupakan alat pekerjaan lainnya. 

 

Tag
Share