Indonesia Targetkan Swasembada Garam 2027

Ilustrasi garam--FOTO FREEPIK

JAKARTA– Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (Wamen KP) Didit Herdiawan menyatakan Indonesia menargetkan swasembada garam atau tidak lagi melakukan impor pada 2027.

 

’’Untuk program kami 2027 tidak impor garam, tapi untuk tahun ini dan tahun depan masih ada beberapa yang diimpor,” kata Didit saat rapat dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Selasa (16/9).

 

Untuk mempercepat target tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah program peningkatan produksi garam domestik. Kebutuhan bahan baku garam nasional pada 2024 dan 2025 diperkirakan mencapai 4,9 juta ton dan diasumsikan naik 2,5% per tahun seiring pertumbuhan penduduk dan sektor industri.

 

Rencana produksi dalam negeri pada 2025 sebesar 2,25 juta ton. Jika ditambah sisa stok 836.000 ton, pasokan garam lokal akan memenuhi 63% dari total kebutuhan.

 

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Koswara menjelaskan, ada dua strategi utama menuju swasembada garam pada 2027. Pertama, membangun Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), seluas 13.000 hektare. Kawasan ini diperkirakan mampu menambah produksi hingga 2,6 juta ton.

 

Kedua, intensifikasi lahan garam yang sudah ada, yang ditargetkan bisa meningkatkan produksi hingga 30%.

 

Menurut Koswara, kebutuhan garam konsumsi masyarakat saat ini sebenarnya sudah tercukupi. Namun, kebutuhan garam untuk industri masih harus dipenuhi melalui impor. “Kalau untuk garam konsumsi sebenarnya sudah swasembada,” ujarnya. (beritasatu.com/c1)

 

Tag
Share