Tiga Harley-Davidson Tak Lagi Diproduksi di AS

FOTO PAULTAN TAK LAGI DIPRODUKSI DI AS: Harley-Davidson Sportster S. (depan) dan Harley-Davidson Pan America (belakang), dua dari tiga moge Harley-Davidson yang tidak lagi diproduksi di Amerika Serikat. --

JAKARTA - Sulit membayangkan ikon Amerika tanpa menyebut Harley-Davidson. Sejak berdiri pada 1903 di Milwaukee, motor gede ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol kebebasan, budaya jalanan, hingga gaya hidup khas Amerika. 

 

Namun, motor yang begitu lekat dengan label Made in USA kini harus meninggalkan tanah kelahirannya untuk sebagian lini produksi. Langkah itu terpaksa diambil setelah Uni Eropa memberlakukan tarif 31% terhadap motor buatan Amerika, sebagai respons atas kebijakan tarif baja dan aluminium era Trump. 

 

’’Demi bertahan di pasar global, Harley memutuskan memindahkan produksi model bermesin Revolution Max ke pabrik Rayong, Thailand, mulai tahun produksi 2025,” tulis Jalopnik, Selasa (16/9). 

 

Total ada tiga moge Harleu-Davidson yang tidak lagi diproduksi di Amerika Serikat. Ketiganya adalah Harley-Davidson Pan America, Harley-Davidson Sportster S, dan Harley-Davidson Nightster. 

 

Diketahui Harley-Davidson Pan America adalah motor adventure yang diluncurkan 2018 dan sukses bersaing dengan Ducati Multistrada serta BMW R1250GS. Sementara Harley-Davidson Sportster S dan Harley-Davidson Nightster adalah generasi terbaru Sportster dengan teknologi modern dan Nightster sebagai varian entry-level dengan harga di bawah USD10.000.

 

’’Meski begitu, Harley menegaskan motor-motor ikonik seperti Fat Boy, Low Rider, Street Glide, dan Road Glide tetap diproduksi di pabrik mereka di Wisconsin dan Pennsylvania. Mesin serta transmisi besar khas Harley tetap dirakit di AS, menjaga identitas produk yang paling ’’Amerika” dari merek ini,” lapor Jalopnik. 

 

Meski begitu, bagi banyak penggemar, keputusan ini terasa seperti tamparan: sebuah motor yang jadi simbol kebebasan Amerika, kini justru lahir dari pabrik di Asia. Pertanyaan besarnya, apakah ini hanya strategi bertahan jangka pendek atau awal dari perubahan identitas Harley-Davidson yang selama ini begitu bangga dengan label “Made in USA”? (beritasatu.com/ful)

 

Tag
Share