SMAN 9 Bandarlampung Bantah Ada Bullying

Kepala SMAN 9 Bandarlampung Hj. Hayati Nufus, M.Pd. saat memberikan keterangan kepada awak media.--FOTO ANGGI RHAISA
Nufus mengatakan, pihak sekolah, termasuk teman-teman mengajak bersama MR, namun siswa tersebut sepertinya lebih nyaman dengan komunitas lainnya seperti berteman dengan adik-adik kelasnya.
Dari data wali kelasnya, sambung Nufus, karakter anaknya gaul, santun, agak tomboi, dan suka berteman dengan adik-adik kelasnya.
Pada saat dikabarkan tiga hari tidak pulang, sambung Nufus, justru pihak sekolah memberikan semangat kepada orang tua menghubungi pihak sekolah jika MR ini kembali. "Pihak sekolah sudah mendatangi orang tua bahwa anaknya tidak mau sekolah lagi sudah dibujuk. Yang jelas, tidak benar ada pem-bully-an di sekolah," jelas Nufus.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Thomas Amirico menyampaikan, mendengar kabar adanya dugaan pembulian pada siswi di SMAN 9 Bandarlampung langsung menerjunkan dua tim bidang SMA untuk mengetahui informasi yang sebenarnya terjadi satuan pendidikan tersebut.
"Tim dari Disdikbud Lampung sedang mengkroscek kebenarannya, persoalan seperti apa. Langkah cepat seperti apa. Ini juga jadi bahan koreksi kami, terutama perkuat pengawasan indikasi pem-bully-an tersebut," kata Thomas.
Thomas berharap peran satgas anti-bullying dari OSIS masing-masing satuan pendidikan (sekolah) sudah dibentuk dan mendorong guru BK agar memaksimalkan tugas untuk melakukan mitigasi potensi bullying di sekolah. (*)