RI Jual Furnitur Rp50,6 Miliar ke Korsel

ri jual furnitur rp50,6 miliar ke korsel jakarta - kementerian perdagangan (kemendag) mencatat produk furnitur indonesia berhasil membukukan potensi transaksi senilai usd3,07 juta atau sekitar rp50,6 miliar dalam ajang korea international furniture and interior fair (kofurn) 2025 di korea selatan (korsel). direktur jenderal pengembangan ekspor nasional kemendag fajarini puntodewi menjelaskan pembeli asal korsel menyukai furnitur indonesia karena mampu menjawab kebutuhan pasar terhadap produk multifungsi dan ringkas yang sesuai dengan karakteristik hunian di negara tersebut.   "pembeli korea selatan menyukai furnitur multifungsi berukuran tidak terlalu besar dan mudah dipindahkan. hal ini sesuai dengan karakteristik hunian di korea selatan yang umumnya memiliki luas terbatas, sehingga membutuhkan furnitur praktis, namun tetap estetis," ujar puntodewi seperti dilansir dari antara, minggu (14/9).   sebanyak 12 eksportir indonesia menampilkan produk unggulan berbahan kayu dan rotan berkelanjutan. para peserta juga mengedepankan kekayaan material alami indonesia serta desain yang memadukan keterampilan tradisional dengan sentuhan modern berciri minimalis dan elegan.   "produk furnitur indonesia dengan warna kemerahan (cherry color) dan yang menonjolkan serat kayu memberikan kesan natural sekaligus modern. itu yang paling diminati pembeli korea selatan," jelasnya.   direktur pengembangan ekspor produk manufaktur kemendag deden muhammad fajar shiddiq menambahkan, pengunjung yang mayoritas konsumen akhir menunjukkan tingginya animo masyarakat korea selatan terhadap furnitur asal indonesia.   menurut deden, peluang ini bisa meningkatkan nilai ekspor sekaligus memperkuat posisi furnitur indonesia di korea selatan dan kawasan asia timur. "kondisi ini menjadi masukan bagi kami untuk mencari mitra, distributor, atau membuka showroom di korea selatan karena beberapa peserta sudah memiliki pembeli tetap di sana," katanya.   kemendag akan terus mengevaluasi dan mengomunikasikan hasil pameran kepada peserta secara periodik, serta mendorong mereka memanfaatkan keuntungan dari perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif indonesia-korea (indonesia-korea cepa).   "kami berharap, faktor seperti tarif nol persen dalam skema indonesia-korea cepa dan tingginya daya beli masyarakat korea selatan, khususnya untuk produk furnitur, dapat mendorong peningkatan ekspor ke negara tersebut," ungkap deden. (beritasatu.com/c1)  

Tag

Share

• 
• 
• 
• 
•