Pemprov Cetak Wirausahawan sejak Sekolah

Pemprov Lampung akan berusaha mencetak siswa untuk berwirausaha.-FOTO IST-

BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan berusaha mencetak para siswa untuk berwirausaha. 

Ya, Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela menggaungkan harapannya agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) benar-benar mendorong lahirnya inovasi kewirausahaan dari para pelajar Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan.

Tak sekadar apresiasi, Jihan menegaskan pentingnya sinergi nyata antara Kemendag dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk membekali generasi muda dengan keterampilan berbisnis sejak dini.

BACA JUGA:Sektor Pendidikan Lampung Alami Deflasi 15,10 Persen

“Kami berharap, dari SRMA ini lahir wirausaha tangguh yang bukan hanya unggul secara akademis, tapi juga mampu mandiri secara ekonomi. Apalagi mayoritas siswa berasal dari keluarga menengah ke bawah. Keterampilan berwirausaha akan menjadi bekal hidup yang sangat penting,” ujar Jihan penuh optimisme.

Menurut Jihan, program pengembangan kewirausahaan di SRMA 32 harus menjadi pintu gerbang bagi anak-anak Lampung menuju masa depan lebih cerah. Pendidikan bukan hanya soal teori, tetapi juga tentang soft skill yang siap diterapkan di dunia nyata.

Bahkan, Jihan juga mendorong adanya skema beasiswa khusus bagi lulusan SRMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 

“Kalau memungkinkan, program ini bisa masuk melalui BOS atau pola lain. Secara pribadi saya sangat berharap ada perhatian khusus dari pemerintah, dan saya yakin Pak Gubernur juga peduli soal ini,” tegasnya.

Terpisah, Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, yang hadir langsung di SRMA 32 Lamsel, menilai gagasan kewirausahaan di sekolah ini bisa dikolaborasikan dengan pembelajaran ekspor-impor.

“Kemendag selalu terbuka untuk bersinergi. Bahkan, kami sudah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Jika diterapkan di SRMA, keterampilan ini bisa meningkatkan soft skill siswa, bahkan menyiapkan mereka membangun UMKM hingga go international,” ungkapnya.

Lebih jauh, Dyah mengungkapkan Indonesia memiliki Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan di 33 negara. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk melatih siswa berwirausaha, sekaligus membuka wawasan perdagangan global sejak bangku sekolah.

“Ini ide menarik, partnership antara Kemendag dan SRMA bisa kita garap lebih serius. Apalagi, target nasional Sekolah Rakyat sudah 100 titik per Agustus, dan ditargetkan tembus 150 titik hingga akhir tahun,” beber Dyah.

“Lampung berani memulai, dan kami di Kemendag siap mendukung. Karena Presiden selalu menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM bangsa. Apa yang dilakukan di SRMA 32 ini adalah bagian dari jawaban atas tantangan besar itu,” ucapnya.

Dengan kolaborasi antara Pemprov Lampung dan Kemendag, SRMA 32 Lampung Selatan diyakini akan menjadi model sekolah berbasis keterampilan kewirausahaan. Para siswa diharapkan bukan hanya jadi pencari kerja, tetapi justru menjadi pencipta lapangan kerja. (jen/yud)

Tag
Share