Lima Dosen UIN RIL Lolos Open Panel AICIS+ 2025

Kampus UIN RIL--
’’AICIS+ adalah bentuk evolusi pemikiran Islam kita. Dengan menambahkan simbol ‘plus’, kita menegaskan bahwa konferensi ini kini mencakup ruang dialog yang lebih luas — antara Islam, sains, dan masyarakat,” ujar Menteri Agama Nasaruddin.
Selama 23 edisi sebelumnya, AICIS dikenal sebagai forum tahunan bertema Islamic Studies yang memusatkan kajian pada teks, pemikiran klasik, dan isu-isu internal dunia Islam. Pada edisi ke-24, AICIS+ hadir dengan tema “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan”. Tema ini mengajak para akademisi lintas disiplin untuk berdialog tentang masa depan umat manusia dan planet bumi.
Transformasi AICIS menjadi AICIS+ membawa beberapa perubahan penting: huruf “S” kini berarti Science, penambahan satu “S” lagi untuk Society, penguatan pendekatan interdisipliner, dan penekanan pada relevansi terhadap tantangan global seperti krisis ekologi, krisis kemanusiaan, dan krisis moral.
Tema-tema riset yang diusung kelima dosen tersebut beragam dan aktual, mulai dari kecerdasan buatan dalam resolusi konflik, harmoni identitas etnis-agama, manajemen lingkungan berbasis teknologi pintar, ekoteologi Islam untuk pengurangan emisi gas rumah kaca, hingga historiografi Islam dalam geopolitik kontemporer.
Keikutsertaan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi riset lintas universitas dan negara, sekaligus menegaskan posisi UIN RIL sebagai kampus yang konsisten mengintegrasikan ilmu pengetahuan, nilai-nilai Islam, dan kontribusi nyata bagi kemanusiaan. (rls/c1)